Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

2011/03/06

Dangdut Campursari

Istilah campursari dalam dunia musik nasional Indonesia mengacu pada campuran (crossover) beberapa genre musik kontemporer Indonesia. Nama campursari diambil dari bahasa Jawa yang sebenarnya bersifat umum. Musik campursari di wilayah Jawa bagian tengah hingga timur khususnya terkait dengan modifikasi alat-alat musik gamelan sehingga dapat dikombinasi dengan instrumen musik barat, atau sebaliknya. Dalam kenyataannya, instrumen-instrumen 'asing' ini 'tunduk' pada pakem musik yang disukai masyarakat setempat: langgam Jawa dan gending.

Campursari pertama kali dipopulerkan oleh Manthous dengan memasukkan keyboard ke dalam orkestrasi gamelan pada sekitar akhir dekade 1980-an melalui kelompok gamelan "Maju Lancar". Kemudian secara pesat masuk unsur-unsur baru seperti langgam Jawa (keroncong) serta akhirnya dangdut. Pada dekade 2000-an telah dikenal bentuk-bentuk campursari yang merupakan campuran gamelan dan keroncong (misalnya Kena Goda dari Nurhana), campuran gamelan dan dangdut, serta campuran keroncong dan dangdut (congdut, populer dari lagu-lagu Didi Kempot). Meskipun perkembangan campursari banyak dikritik oleh para pendukung kemurnian aliran-aliran musik ini, semua pihak sepakat bahwa campursari merevitalisasi musik-musik tradisional di wilayah tanah Jawa


Dangdut Campursari

Campursari term in Indonesia's national music world refers to the mixture (crossover) few contemporary Indonesian music genre. Campursari name is taken from the actual Java language is general. Music campursari in central Java to the east in particular related to modifications of gamelan musical instruments that can be combined with western musical instruments, or vice versa. In fact, the instruments 'foreign'this 'subject' in the grip of local communities preferred music: Javanese style and gising.

Campursari first popularized by Manthous by inserting keyboard into the orchestration of gamelan in the late 1980s through the gamelan "Forward Current". Then rapidly enter new elements such as style, Java (keroncong) and finally dangdut. In the decade of the 2000shas been known forms campursari which is a mixture of gamelan and keroncong ( for example,Goda of Nurhana Taxable ),a mixture of gamelan and dangdut ,and the mixture keroncong and dangdut ( congdut,popular songs from Didi Kempot ). Although much progress campursari purity criticized by proponents of this music streams, all parties agree that campursari revitalize traditional music in the land of Java


No comments: