Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

2008/11/22

Pengantar Pengolah


Pengantar Pengolah
Data Video Digital

Tulisan ini membahas tentang pengetahuan teknologi. Didalam teknologi Video terdapat banyak bidang pengetahuan lain yang dipandang perlu untuk diketahui. Disektor Industri yang berhubungan dengan teknologi Video secara tekun dan intensif menggarap berbagai macam aspek secara profesional “Pengolah Data Video”, seperti contohnya perangkat Video Kamera, media penyimpanan data Video (pita kaset, keping CD, keping DVD) dan pemindahan data Video (broadcast, internet). Perkembangan teknologi Video selain meluas juga sangat cepat laju perkembangannya. Dukungan teknologi Komputer yang semakin canggih makin mempermudah pengguna Video terutama dalam teknik pengolahan datanya. Dilain pihak kita sebagai pengguna dibanjiri dengan kehadiran alat2 bantu (tools) pada Home Computer kita. Teknologi Video yang merupakan bagian dari teknologi Multimedia secara keseluruhan semakin menarik, semakin mudah dan sama sekali bukan hal sulit untuk dipelajari atau bahkan bukan sebaliknya bahwa Multimedia seperti berada jauh di puncak dan sulit dijangkau. Sejak pengolah data Video bergeser dari arah analog kearah digital, kemudahan2 semakin bertambah, utamanya dalam hal mencapai hasil akhir dengan kualitas tinggi dan dengan hanya berbekal mempergunakan bantuan teknik knowhow yang minimal. Pengantar ini merupakan suatu catatan kecil di bidang Video yang masih bersifat umum dan belum membahas tentang semua Aspekt teknologi digital Video secara menyeluruh. Beberapa bagian hanya sedikit menyinggung, sebatas pengenalan saja sehingga diperlukan referensi tambahan untuk dapat mengetahui lebih lanjut tentang topik tersebut.
PENGETAHUAN DASAR TENTANG VIDEO
Sinyal Video Analog dibanding dengan sinyal Video Digital
Mengawali pengetahuan dasar video adalah pengetahuan tentang perbedaan antara video analog dan video digital. Sinyal video dapat ditayangkan pada layar monitor PC atau dilihat pada pesawat TV. Pesawat penerima televisi (atau juga Layar Monitor PC-Tabung tetapi bukan LCD) yang dipakai untuk menayangkan video adalah perangkat analog. Gambar2 yang diperlihatkan disini dipindahkan dari sumbernya secara analog, baik lewat bantuan kabel ataupun lewat sarana udara (broadcast). Sinyal analog tercipta atas bentuk gelombang yang selalu berubah secara kontinyu dari waktu ke waktu. Dengan kata lain nilai sinyal pada waktu tertentu dimanapun pada suatu tempat yang sembarang, selalu terletak pada daerah yang disediakan yaitu antara nilai minimum dan nilai maksimum. Sedangkan sinyal Digital adalah sebagai titik presisi yang dipilih pada interval tertentu atas kurva (bentuk gelombang) yang dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Perlu diingat bahwa semua Proses sinyal pada komputer adalah proses sinyal binary yaitu proses pengolahan deretan nilai minimum dan maksimum. Minimum digambarkan sebagai Nol (Low) dan nilai maksimum sebagai Satu (High). Deretan Nol dan Satu diintepretasikan oleh pesawat penerima sebagai bilangan, yang setara dengan informasi asal (Gambar 1). Sinyal Digital memberikan beberapa keuntungan. Salah satunya adalah keakuratan (presisi) pemindahan data dibanding dengan sinyal analog. Pada sinyal analog pesawat penerima tidak mempunyai kemungkinan untuk membedakan antara sinyal asal dan sinyal gangguan yang mungkin timbul saat sinyal dipindahkan. Dan sayangnya pengiriman kembali ataupun juga penggandaan sinyal tidak bisa bebas sama sekali dari sinyal gangguan, dengan begitu terjadilah perbedaan sinyal (sinyal yang diterima tidak tepat sama dengan sinyal asal), hal seperti ini sering disebut dengan kerugian (rugi2) sinyal. Pada sinyal digital perbedaan antara informasi asal dan gangguan jauh lebih sederhana. Kesederhanaan gangguan atas sinyal asal mempermudah penghilangan gangguan yang terjadi. Dengan teknik yang sederhana pula sinyal digital dapat disiarkan dan digandakan kapan dan dimana saja tanpa mengurangi kualitas (Gambar 2).
Di Sektor Industri Video sekarang ini sedang terjadi tahap peralihan dari analog ke digital. Peralihan ini terjadi pada hampir setiap sektor industri video. Untuk siaran TV telah ditetapkan suatu standar yaitu TV Digital (DTV). Sudah banyak peralatan rumah tangga dapat menerima siaran digital baik melalui jalur kabel maupun melalui antena parabola (lewat satelit). Pada pengolahan Video, teknik penggandaan secara analog tidak lama lagi akan ditinggalkan. Penggandaan dari kaset ke kaset dilaksanakan secara digital yaitu teknik pemrosesan digital tidak linear (NLE). Sekarang ini DVD-Player dengan kualitas gambar video yang sangat tajam, harganya sudah terjangkau oleh masyarakat. Videokamera digital (DV) dengan kualitas prima ditawarkan dengan harga yang tidak jauh berbeda dengan Videokamera analog.
Kelebihan penggunaan Komputer untuk memproduksi Video adalah banyak sekali, contoh misalnya pada NLE. Menggandakan dari kaset ke kaset dengan cara lama (analog) dapat disamakan dengan menulis surat pada mesin ketik mekanik. Jika pada awal suatu projek masih ada segmen Video yang harus ditambahkan, maka keseluruhan video harus diulang dan diproduksi baru. Dengan bantuan Desktop-Video Gambar2 yang bergerak dapat diolah secara praktis seperti juga pada pengolahan dokumen pada Wordprocessing. Suatu Video-Film sebagai “Dokumen” dapat dengan cepat dan tanpa masalah diperbaiki / diedit / di proses kembali, hingga akhirnya sesuai dengan keinginan. Bersamaan dengan itu juga penambahan Musik, Titel und Efek-efek khusus dapat menyempurnakan projek.

Sinyal Analog
Sinyal Digital
Sinyal Biner
Gambar 1: Sinyal Video

Sinyal Analog dengan gangguan
Sinyal Digital (biner) dengan gangguan
Gambar 2: Distorsi (sinyal gangguan)

Dengan bantuan Desktop-Video dapat dilaksanakan proses ... pengolah gambar2 bergerak seperti halnya pengolah Dokument pada program Wordprocessing. Film-sebagai "Dokument" dapat dengan mudah dan cepat di edit, dan tanpa banyak mengalami masalah disempurnakan sampai hasil akhir dapat dicapai sesuai dengan harapan ...
Frame-Rate dan Resolusi
Jika pada mata manusia ditayangkan gambar diam secara seri ber-urutan, maka terjadi sesuatu yang mengagumkan. Jika gambar tersebut cukup cepat waktu tayangan antara satu dengan lainnya maka yang ditangkap oleh mata bukan gambar tersebut satu persatu melainkan suatu gerak animasi. Inilah dasar dari pembuatan Film dan Video. Jumlah gambar yang ditayangkan dalam satu detik disebut sebagai Frame-Rate. Untuk bisa mendapatkan gerakan yang tidak terputus-putus diperlukan sekitar 10 Frames (satuan gambar) per detik. Jika kurang sedikit saja Frame-Rate dari batas 10 Frame per detik maka gerakan akan tersendat-sendat. Frame-Rate yang lebih tinggi membuat gerakan makin halus. Film Bioskop gambarnya diambil dan diprojeksikan ke layar lebar dengan kecepatan sebesar 24 Frames per detik. Film di TV diprojeksikan dengan kecepatan antara 25 hingga 30 Frames per detik, tergantung system (PAL, NTSC, SECAM) dan setiap negara memiliki standar tayangan TV/Video yang berbeda. Kualitas gambar Film tidak hanya tergantung oleh Frame-Rate saja. Jumlah Informasi didalam setiap Frame juga sangat berpengaruh. Faktor ini disebut dengan Resolusi suatu gambar. Resolusi gambar pada umumnya digambarkan dengan jumlah elemen (Pixel) gambar pada layer Monitor. Ukurannya adalah jumlah Pixel horisontal dikalikan jumlah Pixel vertikal (contoh: 640x480 atau 720x480). Jika semua faktor lainnya tidak ada perobahan, resolusi yang lebih tinggi mengakibatkan kualitas gambar lebih baik. Dalam prakteknya berbagai macam Frame-Rate dan Resolusi dipergunakan. Jika suatu produksi Video dikemas dalam 3 macam Media yaitu: dalam Kaset SVHS, dalam CD-ROM (VCD) dan akan di publikasikan pada Internet, maka produksinya harus dibuat dalam 3 macam resolusi dan 3 jenis Frame-Rate. Frame-Rate dan Resolusi dalam sektor Video digital memiliki arti penting dan sangat besar pengaruhnya oleh karena faktor2 ini menentukan sekali berapa besar data di transfer dan berapa besar data harus disimpan sehingga nantinya dapat ditayangkan kembali. Sering kali juga diambil suatu kompromi antara keinginan memiliki gambar Video dengan kualitas tinggi dan keterbatasan memori (media penyimpan) atau karena keterbatasan Frame-Rate.

Gambar3 : Kualitas gambar dan Kapasitas Memory

Video dengan dan tanpa lompatan baris setengah gambar
Jika Playback Video untuk keperluan TV yang standar (sebagai pembanding adalah Digital-TV atau Layar Monitor pada Computer), maka masih ada Aspek lain terhadap Video-Frame-Rate. TV standar (bukan TV digital) digambarkan dengan lompatan baris setengah gambar. Sinar Elektron meraba (scanning) lapisan dalam layar gambar (tabung gambar) yang dilapisi dengan Phosphor. Elemen Phosphor ini yang kemudian memberikan cahaya. Kekuatan sinar elektron mengendalikan intensitas cahaya yang dikeluarkan. Sinar elektron memerlukan waktu beberapa saat untuk meraba dari kiri kekanan dan dari atas kebawah sampai selesai dan kemudian mengulanginya kembali dari kiri atas dan begitu seterusnya sehingga gambar video terbentuk secara utuh. Tabung TV lama memiliki lapisan Phosphor yang waktu menyalanya hanya sangat singkat. Akibatnya adalah lapisan Phosphor bagian atas layar sudah menjadi gelap ketika sinar Elektron mencapai bagian bawah layar. Untuk menghindari masalah ini pada awalnya para perancang TV menggunakan metode “Lompat Baris”. Dengan metode ini sinar elektron meraba setiap 2 baris, kembali lagi keatas dan kemudian meraba baris yang dilompati. Kedua bagian kumpulan baris ini disebut setengah gambar “atas” (baris bernomor ganjil) dan setengah gambar bawah (baris bernomor genap) dari suatu sinyal video pada televisi. TV dengan 25 Frames per detik berarti sesungguhnya 50 Half Frame per detik.
Mengapa aspek Frame- setengah gambar ini menjadi sangat berarti?
Dapat dibayangkan seperti berikut ini: Ditayangkan suatu bola dalam keadaan melayang pada layar. Pada bagian 1/50 detik pertama digambarkan pada TV semua baris genap dan tampilan bola tepat pada posisinya. Oleh karena bolanya bergerak akan ditampilkankan pada baris ganjil yaitu pada waktu 1/50 detik berikutnya posisi bola akan sedikit berubah letaknya. Satu gambar dengan dua nilai (posisi bola berbeda). Yang akan dipakai belahan gambar yang mana ?
Seandainya Komputer dipakai untuk membentuk animasi atau membentuk text yang dianimasikan, perangkat lunak yang dipakai harus menghitung gambar untuk kedua belahan gambar bagi setiap Frame Video agar supaya gambar tidak terlihat ter putus2. Program (software) seperti Adobe® Premiere® dan Adobe® After Effects® dapat menghitungnya secara tepat. Aspek Frame-Setengah gambar pada umumnya hanya berarti untuk Video yang ditampilkan pada TV. Jika Video hanya untuk Komputer saja tidak dijumpai masalah tersebut oleh karena Sinyal Video pada Komputer tidak menggunakan metode lompat baris setengah gambar.

Frame-Rate yang tinggi, Resolusi yang lebih besar, Kapasitas Memory lebih
Lebar pita lebih besar, Kalitas lebih baik, Lebih banyak Data

Warna RGB dan warna YCC
Warna dengan istilah RGB sudah sangat dikenal. RGB kependekan dari kata Red, Green dan Blue yang merupakan komponen warna dasar. Layar monitor komputer menampilkan warna RGB. Setiap Pixel (Picture Element), satu titik yang kita lihat, kenyataanya adalah hasil produksi cahaya yang dipancarkan dari elemen Phosphor berwarna merah, hijau dan biru yang terletak saling berdekatan. Ketiga elemen Phosphor tersebut begitu dekatnya satu sama lainnya sehingga mata kita hanya menangkap satu titik cahaya. Ketiga komponen warna Red, Green dan Blue sering disebut juga sebagai kanal suatu gambar komputer. Komputer menyimpan dan memindahkan warna dengan Informasi 8 Bit untuk setiap komponen Red, Green dan Blue. Jumlah informasi sebanyak 24 Bit (3 x 8 Bit) mampu menampung lebih dari 16 juta (2 pangkat 24) jenis warna untuk setiap Pixel. Penggambaran warna seperti ini disebut sebagai kedalaman warna 24-Bit. TV juga menampilkan gambar Video dengan pancaran Phosphor untuk tiga warna seperti diatas (Red, Green dan Blue). Sebaliknya sinyal TV tidak di transfer/dipancarkan dan disimpan dengan sistem RGB.
Mengapa tidak ?
TV keluaran pertama adalah TV hitam putih. Istilah “hitam putih “ sebetulnya salah kaprah, karena sesungguhnya terdapat derajat keabuan antara hitam, abu2 hingga putih.
Ini berarti bahwa informasi tunggal yang di transfer untuk setiap titik adalah Brightness (Luminance). Ketika TV warna dikembangkan adalah suatu keharusan bahwa siaran berwarna juga harus bisa diterima dan ditayangkan oleh pesawat TV hitam putih. Jika tidak maka jutaan pemirsa yang sudah memiliki pesawat TV harus membuang begitu saja perangkat penerima TV yang sudah dimilikinya. Sebagai penerus teknologi baru harus dijalankan langkah demi langkah secara perlahan-lahan . Oleh karena hal tersebut siaran TV warna tidak boleh disiarkan dengan RGB melainkan dengan YCC.
Pada sistem YCC menggunakan sinyal Luminance “Y” seperti yang digunakan pada TV hitam putih sedangkan komponen warna terletak pada kedua C (Crominance) yang menentukan warna suatu Pixel. Dengan cara seperti ini siaran TV warna juga dapat mempertahankan kompatibilitas TV hitam putih.
Apakah perbedaan antara warna RGB dan warna YCC begitu berarti ? Untuk kebanyakan keperluan harus dipikirkan dengan serius. Program2 seperti Adobe Premiere dan Adobe After Effects dapat menangani berbagai macam Format data Video tanpa masalah (mencampur dan saling menyesuaikan). Yang penting disini adalah mengenal perbedaannya, pengenalan ini dapat dipakai sebagai landasan tentang tantangan teknik yang lebih kompleks seperti pada contohnya Sampling warna dan penggabungannya.
Format Video Analog.
Suatu saat nantinya keseluruhan dunia Video adalah digital, seperti halnya sekarang ini kebanyakan musik (audio) sudah di olah dan disebar luaskan dengan teknik digital (melaui CD atau Internet). Perobahan ini sudah terjadi, tetapi tidak berarti bahwa pengetahuan tentang Video analog dapat ditinggalkan begitu saja. Masih banjak perangkat video proffesional masih analog, begitu juga dengan jutaan pengguna pribadi (amatir) baik memakai Camera maupun Videorecorder analog. Tidak ada salahnya kalau bagian Video analog masih tetap merupakan bagian dari video secara keseluruhan. Dianjurkan paling tidak pemahaman tentang tenik dasar video analog.
Atas dasar permasalahan yang sudah disebutkan agak jauh didepan yaitu sinyal gangguan yang terjadi pada saat sinyal video ditransfer peran utamanya adalah cara penyambungan antar perangkat.
Terdapat 3 jenis dasar penyambungan video analog.
Composite: Jenis paling sederhana penyambungan analog adalah kabel jenis pemasangan komposit (composite). Kabel ini memindahkan sinyal video hanya memerlukan satu jalur kawat kabel. Luminanz- dan sinyal Chrominanz (warna) dijadikan satu sinyal dan dilewatkan disini. Oleh karena dua buah sinyal dicampur berakibat bahwa kualitas penyambungannya pada Composit merupakan penyambungan yang paling buruk kualitasnya.
S-Video: Penyambungan analog dengan kualitas berikutnya yang lebih baik disebut dengan istilah penyambungan jenis S-Video. Dalam Kabel ini kedua sinyal masing2 memiliki jalur kawat sendiri2: sinyal Luminance dan sinyal kombinasi warna dilewatkan secara terpisah dalam jenis penyambungan S-Video ini, meskipun dikemas dalam satu kabel.
Component: Jenis penyambungan analog yang paling bagus adalah jenis Component-Videosystem, disini untuk setiap sinyal YCC memiliki jalur Kabel sendiri. Penyambungan secara Profesional kebanyakan memakai perlengkapan jenis ini.
Darimana kita bisa mengetahui jenis penyambungan yang paling cocok ? Pada dasarnya berlaku bahwa makin tinggi kualitas format pengambilan video diharuskan juga menggunakan jenis penyambungan yang
lebih baik. Tabel berikut ini adalah format dasar video analog berikut jenis penyambungannya.

Suatu saat nantinya keseluruhan dunia Video adalah digital, tetapi pengetahuan tentang video analog tidak boleh sama sekali ditinggalkan begitu saja.

Format dasar video analog berikut cara penyambungannya
Jenis Kaset
Format Video
Kualitas
Cocok untuk keperluan
VHS
Composite
Baik
Home Video
S-VHS, Hi-8
S-Video
Lebih baik
Semiprofi dan profi Video
BetaSP
Componen
Optimal
Profi Video dan TV

Standarisasi sistem transfer
Diseluruh dunia digunakan 3 jenis standar pemancar untuk penyiaran TV. Ketiga sistem tersebut memiliki kependekan NTSC, PAL dan SECAM . Dalam keadaan biasa anda tidak diharuskan lebih jauh lagi membahas tentang standar ini. Video Kameras, Perangkat TV dan perangkat video lainnya sudah diperjual belikan sesuai dengan masing2 negara. Tetapi jika anda memulai dangan materi yang didapat secara internasional dan nantinya juga diproduksi secara global anda harus memikirkan tentang standar untuk masing2 negara. Meskipun konversi antar standar yang berbeda sudah dimungkinkan tetapi dengan bantuan penterjemah tersebut kualitasnya akan menurun. Ini disebabkan karena mereka menggunakan Frame-Rate dan resolusi yang berbeda. Timbulnya beberapa standar video memiliki latar belakang teknik maupun tekanan politik. Tabel berikut ini adalah Informasi mendasar tentang standar yang paling sering digunakan.

Standard pemindahan sinyal video
Format siaran
Negara
Jumlah baris
Frame Rate
NTSC
USA,Kanada,Jepang,Korea,Meksiko
525 baris
29,97 Frame/s
PAL
Australia,Sebagian besar Eropa dan Asia,Amerika selatan
625 baris
25 Frame/s
SECAM
Perancis,Timur tengah,sebagian besar Afrika
625 baris
25 Frame/s

Format SECAM hanya dipancarkan oleh siaran TV. Negara yang menggunakan Standard SECAM menggunakan perangkat Video atau kamera dengan Format PAL. Harus diperhatikan juga bahwa Standar Video tidak sama dengan format kaset video. Dengan begitu sebagai contoh misalnya kaset video dalam format VHS dapat merekam video baik NTSC maupun PAL.


Catatan:
PAL : Phase Alternating Line
NTSC : National Television System Committee
SECAM : SECuentielle A Memoire
Mentransfer data video kedalam komputer
Oleh karena komputer hanya “mengerti” informasi digital (binary), data Video harus diubah dahulu kedalam
Format digital.
Analog: Video-Camcorder masa kini yang kebanyakan masih analog merekam apa yang terlihat dan ter dengar di dunia nyata dalam format analog. Jika digunakan Videokamera analog atau sumber materi analog lain (contoh misalnya kaset video), diperlukan perekam video yang mampu mendigitalisasi data video tersebut sehingga proses selanjutnya dapat dilaksanakan komputer dengan baik. Pada umumnya sudah disediakan perekam video berupa PCI-Card yang ditambahkan pada komputer. Dipasaran sudah banyak pilihan kartu video jenis ini. Kartu video dapat dibedakan berdasarkan jenis sinyal video yang digitalisasikan (contohnya Composite atau Component) dan kualitas data video digital yang dihasilkan. Proses digitalisasi dapat dikendalikan dengan menggunakan perangkat lunak (Softwareprogramm) seperti contohnya Adobe Premiere. Data video digital kemudian dapat diolah selanjutnya di komputer dengan menggunakan program seperti misalnya Adobe Premiere dan Adobe After Effects atau program2 sejenisnya. Pada akhir pengolahan, data video dikemas dalam format tertentu sebelum didstribusikan. Format bisa saja dalam bentuk digital misalnya untuk disebar di Internet atau bisa saja dikembalikan ke bentuk analog seperti format VHS atau format Beta-SP.
Digital: Beberapa waktu belakangan ini harga Video-Camcorder digital turun drastis sehingga untuk investasi yang akan datang patut dipertimbangkan. Digital Camcorder "menterjemahkan" rekaman Informasi secara langsung dalam format digital sudah pada Kamera. Computer dapat langsung mengolah informasi digital setelah menerima data dari kamera jenis ini. Jenis Video-Camcorder digital yang paling banyak disukai memakai Format dengan sebutan DV. Proses pemindahan data DV dari Kamera kedalam Computer jauh lebih sederhana dibanding dengan data video analog ini disebabkan karena data DV sudah dikemas dalam bentuk digital. Sebagai syarat hanyalah komunikasi antara Kamera dan Computer (komunikasi dua arah). Penyambungan antarmuka kedua perangkat tersebut sering kali dilakukan melalui IEEE 1394-Interface, dimana permasalahn ini akan kita bahas lebih mendalam pada bagian berikutnya.
Kompresi data video
Tidak tergantung oleh pengambilan data secara analog (melalui video card) atau secara digital (langsung dari Camcorder) pada kebanyakan kasus data video pada saat digitalisasi, data video juga dimampatkan atau sering disebut juga dikompresi. Kompresi sangat diperlukan karena data video asli (belum mengalami pemampatan/ tidak dikompresi) memerlukan volume data yang sangat besar. Satu Frame Video saja tanpa kompresi memerlukan tempat sekitar 1 Megabyte (MB) di memory. Nilai ini dapat kita hitung dari resolusi horisontal (720 Pixel) bersama dengan resolusi vertikalen (486 Pixel) dan kemudian dikalikan dengan 3 Byte untuk informasi warna RGB. Pada suatu standard Videorate dari 29,97 Frames per detik, setiap detik film video tanpa kompresi memerlukan sekitar 30 MB kapasitas memory ! Satu Menit penyimpanan Video asli tidak terkompresi diperlukan ruang sekitar 1,5 Gigabyte (GB) ! Untuk menampilkan dan mengolah film Video yang tidak terkompresi diperlukan Harddisk-Array yang sangat cepat dan sangat mahal. Hal ini dilakukan untuk dapat mengimbangi data streaming yang besar dan cepat tersaji pada Prossessor untuk setiap Komputer. Tujuan utama kompresi adalah menurunkan data streaming dan sekaligus mempertahankan kualitas gambar. Oleh karena itu Compressionsrate sangat tergantung dengan kebutuhan. Pada DV-Format berlaku nilai 5:1- Compressionsrate, yang berarti bahwa Video dikompresi menjadi seperlima dari volume aslinya. Pada format Internet film Video dapat dikompresi dengan perbandingan 50:1 atau bahkan lebih tinggi lagi Compressionsrate-nya.
Jenis2 Kompresi data
Terdapat banyak macam jenis kompresi video. Salah satu metode dengan menerapkan pengurangan jumlah resolusi setiap frame. Gambar dengan resolusi 640x480 memerlukan tempat empat kali lebih besar dibanding dengan gambar ukuran 320x240 untuk setiap warna pixel yang sama. Metode lain dengan mengurangi Framerate film Videos. Suatu Video dengan Rate sebesar von 15 Frames per detik, hanya memerlukan ruang setengahnya saja data dari film video dengan 30 Frame per detik. Cara kompresi yang sederhana seperti cara diatas tidak mungkin dilakukan jika video harus dalam resolusi dan framerate secara utuh ditampilkan pada layar TV. Untuk keperluan ini diperlukan landasan baru untuk dapat menemukan jawaban dari masalah kompresi.
Satu Menit penyimpanan Video asli tidak terkompresi diperlukan ruang sekitar 1,5 Gigabyte (GB) !

Mata manusia jauh lebih peka terhadap perobahan Luminanz suatu gambar dibanding dengan perobahan warna. Hampir semua cara kompresi video memanfaatkan penomena daya tangkap mata manusia seperti ini. Cara ini didasari suatu keadaan, bahwa sebagian besar informasi warna suatu gambar dapat diabaikan. Selama Kompresi ini tidak berlebihan (memotong terlalu banyak warna), pada umumnya tidak terdeteksi perobahan warna yang mungkin timbul akibat dari pemotongan warna. Malahan jenis video dengan kualitas yang sangat bagus “tidak ada kompresi”, yang biasanya digunakan pada pemancar TV mengabaikan beberapa informasi warna asal. Jika kompresi dilaksanakan pada setiap frame maka jenis kompresi ini disebut "Intraframe". Beberapa cara kompresi video yang lain disebut jenis kompresi "Interframe". Kompresi Interframe memanfaatkan keadaan bahwa kemungkinan terbesar di sekeliling frame ada kemiripan. Penyimpanan cukup dengan cara menjimpan perbedaan antar frame itu dan satu frame sebelumnya saja. Jadi tidak perlu seluruh frame disimpan.
Kompresi dan Dekompresi (mengembangkan kembali) video dikendalikan oleh semacam Codec.
Codecs dapat berupa Hardware (contoh dalam DV-Camcordern atau Video card perekam) atau sudah terintegrasi dengan Software. Beberapa Codecs menggunakan perbandingan kompresi yang baku dan dengan begitu Data rate nya juga sudah terpatok. Codecs yang lainnya dapat saja memiliki perbandingan kompresi yang bervariasi, tergantung dari isi dari setiap frame. Dengan cara ratio dinamis hasil dari Data rate berubah ubah setiap saat. Beberapa Codecs memberi kemungkinan memilih kualitas sendiri yang juga mempengaruhi Data rate. Penyesuaian pengaturan seperti ini dapat sangat membantu dalam proses kerja. Sebagai contoh misalnya dapat direkam jumlah data yang sangat besar dengan menyetel kualitas gambar video serendah mungkin untuk membentuk bahan dasar dari program anda, dan kemudian nantinya merekam kembali bagian2 yang diperlukan dengan menset kualitas yang lebih baik. Dengan cara ini memungkinkan anda mengolah data video yang sangat besar tanpa harus membebani Hardisk yang memuat semua materi video dengan kualitas tinggi. Tabel berikut ini adalah suatu contoh tentang Video-Codecs dan typical penggunaanya.

Contoh untuk Video-Codecs dan penggunaanya

Format
Resolusi
Jenis kompresi
Data Rate
Penggunaanya
MJPEG
720x486
Intraframe
0,5 - 25 MB/s
Untuk umum
MPEG-1
352x240
Intraframe
0,01 - 0,06 MB/s
CD-ROM, Internet
MPEG-2
720x480
Intra- und Interframe
0,01 - 2 MB/s
DVD,Satellit TV
DV
720x480
Intraframe
3,5 MB/s
TV, Prof Video, Home Entertainmen
D1
720x486
-
25 MB/s
TV


DV-TECHNOLOGI - Apakah itu ?
Perobahan yang sangat menarik dibidang video adalah dengan diperkenalkannya DV­Camcorders. Apakah itu DV, dan mengapa begitu besar gema yang ditimbulkan ? Apakah sangat berarti ? Istilah "DV" pada dasarnya digunakan dalam banyak hal.
DV-Cassett: Terlebih dahulu pemberian nama "DV" untuk suatu jenis kaset perekam video yang kusus dipergunakan pada DV­Camcorder dan DV-Tape-Deckt. DV-Cassett mempunyai ukuran yang hampir sama besar dengan kaset audio pada umumnya. Ada lagi jenis lain yaitu Mini-DV-Cassett, yang ukurannya lebih kecil daripada DV-Standard Cassett, tepatnya berukuran kurang lebih setengah nya ukuran kaset audio.
DV-Compressing: Dengan istilah "DV" juga dipergunakan pada DV-System yang di asosiasikan sebagai jenis kompresi. Video yang dikompresikan kedalam format DV dapat disimpan kedalam sembarang jenis penyimpan data digital sebagai contoh misalnya pada Hardisk atau pada CD-ROM. Format kompresi DV yang paling umum menggunakan Datarate yang sudah dibakukan yaitu 25 Mbit/s untuk data2 Video. Jenis kompresi ini dinamakan sebagai jenis kompresi "DV25".
DV-Camcorder (Video Kamera): Akhirnya istilah "DV" untuk Camcorder, yang menggunakan Format DV. Jika seseorang berbicara tentang suatu "Standard"-DV-Camcorder , yang dimaksud adalah suatu Video-Camcorder, yang menggunakan Mini-DV-Cassett, kompresi video memakai standar DV25 dan memiliki sambungan untuk dapat dihubungkan dengan Desktop-Computer. DV-Camcorder seperti ini kini dipakai baik oleh seorang amatir video maupun oleh seseorang yang berprofesi dibidang video.
Keunggulan dari DV
DV banyak memiliki keunggulan, terutama jika dibandingkan dengan perangkat analog seperti VHS-Videorecorder atau Hi-8-Video Kamera. Kualitas gambar dan suara nampak jauh lebih unggul: Suatu DV-Camcorder dapat merekam Videos dengan kualitas yang jauh lebih baik dibanding dengan perangkat video lainnya dalam ruang lingkup elektronik entertainment. DV-Video menawarkan resolusi vertikal sebanyak 500 Baris (dibanding VHS dengan hanya 250 baris saja), sehingga dapat menampilkan gambar jauh lebih tajam dan jauh lebih jelas. Tidak hanya resolusi tetapi juga ketepatan warna pada gambar2 dengan DV jauh lebih baik. Juga suara DV yang dihasilkan kualitasnya lebih bagus. Dibandingkan dengan perekaman suara analog , suara yang dihasilkan oleh DV memberikan suara kualitas CD, yang direkam dengan resolusi 48 kHz pada 16 Bit.
Tidak ada kerugian dalam penggandaan: Oleh karena sambungan kedalam komputer dilaksanakan secara digital, tidak ada data yang hilang pada waktu pemindahan data. Anda dapat menggandakan (copy) DV-Kassett sesering mungkin dan kualitas hasil kopian tetap sama dengan yang asli.
Tidak perlu Kartu perekam video: Proses Digitalisasi sudah berlangsung didalam Kamera , sehingga Card Video untuk mengubah sinyal Analog ke dalam sinyal Digital di dalam komputer tidak diperlukan.
Teknik yang lebih baik: Suatu Kaset Video DV memiliki kualitas lebih tinggi dibandingkan kaset analog. Karena bentuk fisik nya yang kecil dan mekanismenya sederhana maka DV-Kamera dapat dibuat lebih kecil dan penggunaan tenaga (batere/akki) dapat dihemat.
IEEE 1394
Informasi digital dapat secara langsung dari suatu DV-Camcorder kedalam komputer di transfer secara dua arah. Antarmuka dan kabel yang memungkinkan pemindahan data ini memakai IEEE 1394. Standar ini pada awalnya dikembangkan untuk Apple Computer dan juga sampai sekarang Brannmark nya masih dikenal dengan nama FireWire® (Apple Computer) dan i.LINK (Sony Corporation). Interface seriel kecepatan tinggi ini mampu mentransfer data hingga 400 Mbps (Million Bit per second), dan kecepatan ini masih bisa ditingkatkan terus. Jika Interface ini belum tersedia di komputer, masih ada kemungkinan menambahkan Card yang menyediakan colokan yang sesuai standar dengan harga yang relatif murah.
IEEE 1394 juga dikenal sebagai "FireWire" atau "i.LINK"
Hanya melalui satu jalur kabel IEEE 1394 semua informasi dapat di transfer, termasuk didalamnya adalah data Video dan data Audio, Timecodes dan Informasi untuk mengendalikan perangkat, dimana dengan
bantuan informasi terakhir ini kamera dapat dikendalikan dari komputer. IEEE 1394 tidak hanya digunakan untuk keperluan video transfer tetapi banyak juga dijumpai pada peralatan industri lain.
IEEE 1394 lebih tepat dipakai sebagai digital interface universal, yang juga untuk dapat dipergunakan di banyak keperluan penyambungan seperti contohnya untuk Harddisk Serial ATA (SATA) atau Networking.

Kompresi DV25
Seperti yang sudah dikemukakan diatas DV25-Codec menyediakan sarana transfer 25 Million Bit Videodata per detik. DV25 memiliki ratio kompresi tetap sebesar 5:1. Selain itu masih dilewatkan melalui kabel yang sama dengan data audio dan informasi kendali sehingga jumlah transferrate menjadi sekitar 3,6 MB/s . Ini dapat berarti bahwa untuk satu jam materi DV diperlukan sekitar 13 GB Memory. Sangat mengagumkan bahwa setiap Mini-DV-Kassett dengan 60 Minute Playtime benar2 menggunakan ruang memory secara offline sebanyak 13 GB!
Pada kompresi DV25 digunakan metode pengurangan warna Sampling sebagai perbandingan: 4:1:1-Warna, dan ini diterangkan pada bagian berikutnya. Data audio disini tidak dikompresi, dan terdapat dua pasang Stereo-Audio. Data Audio digitalisasi dengan memakai 12 Bit pada Sampling-Rate dari 32 kHz atau dengan 16 Bit pada Sampling-Rate dari 44 kHz atau 48 kHz. Dianjurkan untuk membiasakan penggunaan seting dengan kualitas tertinggi (16 Bit, 48 kHz).
4:1:1-Color-Sampling
Pada saat bekerja dengan Gambar memakai sistem warna RGB untuk menyimpan ketiga komponen warna tersebut tepat digunakan jumlah Bit yang sama. Pada saat bekerja dengan sistem warna YCC-Video secara khusus digunakan daya tangkap manusia, dimana hal ini sudah disinggung dibagian depan: Mata manusia jauh lebih peka terhadap perobahan pencahayaan (Luminance) suatu gambar daripada perobahan warna ( juga disebut Chrominance). Sebagai ganti menggunakan YCC-Komponen yang memerlukan begitu banyak Informasi untuk penyimpanan, diperlukan pada professional Videoprocessing hanya setengahnya saja penyimpanan untuk informasi warna dan begitu juga informasi Luminanz. Hal seperti ini disebut juga sebagai 4:2:2-Color, yang artinya bahwa untuk setiap 4 Samples dengan nilai Luminanz hanya masing2 2 Samples untuk kedua sinyal warna existen. (Gambar 4) Untuk transportasi data analog hal ini mengurangi Bandwidth, sedangkan pada transportasi data digital mengurangi jumlah memori. YCC masih dapat terus dikurangi sehingga mencapai nilai 4:1:1-Color. DV-Kamera menyimpan data Video dengan perbandingan 4:1:1, agar supaya jumlah memori bisa ditekan lagi. Untuk kebanyakan Program hal seperti ini tidak ada masalah, tetapi sebaliknya dapat medatangkan kesulitan pada pengoperasian yang kompleks, sebagai contoh misalnya pada pengambilan gambar seseorang dengan latar belakang warna biru dan hal ini dimasukkan kedalam suatu skenario. Disebabkan karena pengurangan informasi warna secara visual akan terjadi distorsi pada gambar yang baru disunting, dimana hal seperti ini sering disebut dengan Artefakt.
Variasi DV
Format DV terdapat banyak variasinya:
Digital8: Satu diantara variasi DV25 yang dirancang untuk user adalah Digital8. Digital8-Camcorder dirancang untuk memenuhi kebutuhan bagi mereka yang ingin berpindah pada Video digital tetapi sudah begitu banyak mengeluarkan investasinya untuk Film2 Hi-8 dan tidak ingin investasinya ditinggal begitu saja. Digital8-Kamera menggunakan sistem 4:4:4 (tanpa kompresi)
Gambar 4: Sampling warna
= Luminanz
= Chrominanz
4:2:2-Sampling warna (professionall)
4:1:1-Sampling warna (professionall)
...pada setiap Mini-DV-Kassette dengan durasi waktu 60 Menit dengan sesungguhnya memakan tempat di memori sebanyak 13 GB Offline!

DV25-Video dengan cara sama seperti DV-Kamera menggunakan media penyimpanan yaitu Kassette Hi-8. Digital8-Kamera merekam secara digital tetapi dapat juga memutar ulang (playback) film2 Hi-8.
DVCAM dan DVPRO: DV-Basisformat dirancang untuk keperluan permintaan pasar yang semakin meningkat. Sony mengeluarkan suatu jenis variasi professional yang disebut DVCAM , dimana kompresi dan tipe kaset masih menggunakan seperti pada DV, tetapi merekam lebih sedikit data Video pada setiap pita Kasset. Teknologi perekaman dilaksanakan melalui Magnetisasi sangat kecil bagian2 pita Video dengan Polaritas yang berbeda. Makin padat bagian2 yang saling bedampingan, akan makin besar kemungkinan terjadinya Interferensi. Sebagai ingatan: meskipun data yang direkam adalah digital, tetapi media penyimpan data sendiri adalah analog dan karena itu sangat peka terhadap gangguan. Dalam pita yang lebih sedikit penyimpanan datanya, perekaman menjadi lebih tahan lama dan memungkinkan kemudahan untuk saling menukar antar perangkat. Selain DVCAM begitu juga DVCPRO dirancang untuk user professional. Kedua System memberikan masing2 kelebihan yang berbeda untuk masing2 tipe pengguna (user).
DV50 dan DV100: Disamping DV25-Standard masih ada dua rancangan dengan sebutan sebagai standar DV50 dan DV100. DV25 memberikan suatu bit Rate sebesar 25 Mbit/s untuk data Video, sedangkan untuk DV50 bit Rate sebesar 50 Mbit/s dan DV100 dengan bit Rate sebesar 100 Mbit/s. DV50-Standard menggunakan sistem Sampling warna 4:2:2 dan kompresi yang lebih kecil dengan nilai kompresi 3:3:1. Standard ini memberikan kualitas Video yang sangat tinggi dan karena itu sangat cocok untuk tujuan pemancar TV yang memerlukan kualitas sebaik mungkin. DV100-Format dipergunakan untuk keperluan perekaman HDTV (High Definition Television) yang memerlukan kualitas yang lebih baik lagi.
Apakah DV sempurna (perfekt)?
Kualitas gambar untuk format DV diuji oleh manusia dan oleh teknik. Pengujian ini menyimpulkan bahwa hasil dari kualitas DV sebanding dengan kualitas dari Beta-SP, dimana sistem ini sudah berlaku sejak puluhan tahun sebagai penunjang pengolahan Video secara professional. DV belumlah Perfekt. Oleh karena data Video masih harus di kompresi, dimana dapat menurunkan kualitas yang kasat mata, yang disebut dengan Kompresi-Artefakt. Penyebab dari Artefakt ini adalah karena kompresi. Paling jelas jika dilihat pada tepi warna yang tajam seperti contoh pada tulisan putih dengan latar belakang hitam. Pengurangan warna sampling 4:1:1, yang dilaksanakan pada kompresi DV, dapat juga mengakibatkan masalah pada komposisi professional. Lebih jauh lagi kompresi mengakibatkan gangguan pada gambar. Jika data DV di ulang2 decompressing dan kembali compressing, kualitas gambar semakin menurun. Disinilah letak perbedaan atas transfer data DV dari copy ke copy, dalam hal ini bebas penurunan kualitas.
Teknologi berkembang dengan sangat pesatnya, dan saat ini sudah terdapat Video Capture Card, yang mampu mengolah dan merangkum data Video tanpa terlebih dahulu di kompresi, bahkan sangat mungkin dilakukan pada PC sekelas Desktop. Tetapi pada kebanyakan produksi Video diperlukan hanya sedikit siklus Compressing /De-compressing, sehingga penurunan kualitas, yang dapat terjadi pada kompresi DV, tidaklah begitu terasa. Meskipun DV tidak perfekt, tetapi yang jelas bahwa sistem ini menawarkan kualitas paling baik dan merupakan format video digital dengan harga terjangkau. Seluruh cabang Video diubah oleh karena Cost yang rendah dan kualitas tinggi yaitu dengan teknologi DV.
Apakah itu MPEG-2?
MPEG singkatan dari Motion Pictures Expert Group, suatu badan Organisasi Film- dan Videoprofis, dimana ikut berperan pada penyusunan standard Industri. -2 menunjukkan "Compressing standard Versi ke 2".
Standard ini pada akhirnya hampir semua pangsa pasar mengakuinya. Format ini dipakai pada perekaman media DVD, pada Signal yang masuk di antena parabola dan juga pada semua pemancar TV di USA dan sebagian besar TV di EROPA.

Ciri utama dari MPEG-2-Formats adalah , bahwa format ini mampu mentransfer data dengan kecepatan sekitar 1 MB/s dengan kualitas video yang sangat baik. Kecepatan ini hampir seperempat dari transfer rate untuk DV-Video. Tetapi mengapa MPEG-2 tidak dapat dipergunakan di-mana2? Format MPEG-2 sangat bagus untuk keperluan penyebar luasan tetapi untuk perekaman langsung dan pemrosesan dari Videos hanya sedikit kegunaannya. Skema dari kompresi MPEG-2 menuju kearah baik untuk kompresi Intraframe maupun untuk kompresi Interframe.
Pada MPEG-2 dengan jenis kompresi Interframe yang diutamakan adalah perkiraan dari gerak pada bagian gambar yang berbeda. Kemudian perekaman bukan lagi Pixel sesungguhnya melainkan pergerakan tersebut diatas. Proses ini sangat rumit dan memakan banyak waktu. Kebanyakan skema dari MPEG-2 untuk tujuan kompresi memerlukan jauh lebih banyak waktu dari pada waktu untuk dekompresi. Agar supaya MPEG-2-Codec dapat menyelesaikan perhitungan yang diperlukan, harus sangat banyak Videoframes tersedia secara bersamaan.
Ditinjau dari sudut pandang Videoprocessing dapatlah dianggap cara kerja dengan MPEG-2 cukup bermasalah. Anggaplah Video Frame nomor 128 akan diedit. Diperlukan tidak hanya Frame 128 saja yang harus dibaca dari Harddisk , tetapi untuk perhitungan kemungkinan kompresi harus juga dibaca Frames 124, 125, 126 und 127, bagaimana tampilan dari Frame 128 itu sesungguhnya.
Dalam MPEG-2-Format tersedia tiga macam jenis tipe Frame, dengan sebutan I-, P- dan B-Frames. I untuk "Intraframe"-Coding dan fungsinya sama dengan DV-Videoframe. P-Frame adalah suatu "Predicted" (perkiraan) Frame. Perkiraan ini dihitung dari Frame sebelumnya. B berarti "bidirektionaler" Frame. Yang dimaksud adalah, bahwa B-Frame tidak hanya dari Frame sebelumnya saja melainkan juga dari Frame sesudahnya kalau diperlukan juga harus ikut dihitung. Oleh karena untuk menggambarkan I-Frames diperlukan sangat banyak data, sehingga bagian terbesar adalah dari Frame ini, sebaliknya P-Frames mungkin hanya sepersepuluhnya saja besarnya. B-Frames sendiri memerlukan paling sedikit tempat. Oleh karena P- dan B-Frames dihitung dari I-Frames, adalah tidak mungkin bahwa hanya I-Frame saja digunakan dan hanya menggunakan P- dan B-Frames saja. I-Frames harus secara merata disebarkan antar sinyal data, jika tidak akan meningkatkan kesalahan perhitungan dan akibatnya adalah kualitas dari gambar menurun. Secara tipical MPEG-2-Sequenz dapat tampil seperti pada contoh seperti ini:
I-P-P-P-P-B-B-B-B-P-B-B-B-P-I-P-P-P-P-B-B-B-B-P-I-P-P-P-B-B
MPEG-2 adalah format yang sangat fleksibel, yang memungkinkan , Video hanya dengan I-Frame-Coding direkam dan diedit. Setelah selesai perhitungan Video kemudian dapat dikembalikan kedalam kompresi IPB-Format, untuk mengurangi keseluruhan Volume atas Penyebaran. Atas dasar popularitas dari MPEG-2, tersedia di pasar juga MPEG-2-Kameras, tentu saja masih dalam batas untuk keperluan pribadi. DV-Kameras pada umumnya memberikan kualitas Video untuk keperluan kebanyakan semiprofessional dan professional User.

KONFIGURASI SYSTEM
Pertanjaan yang paling sering diajukan adalah: "Bagaimanakah cara mengkonfigurasi suatu sistem proses Video ?". Untuk menjawab pertanyaan tersebut diatas lebih dahulu ada pertanyaan yang harus dijawab: "Untuk keperluan apakah pemrosesan tersebut?". Apakah untuk dapat memproses Home-Video dengan harga murah?. Atau untuk membuka usaha Professional? Jawaban dari pertanyaan ini dapat membantu memilih Harware dan software yang cocok. Jika masih ada keinginan mendapatkan keamanan bahwa nantinya sistem yang di pakai sekarang masih tetap cocok untuk dikemudian hari, pertanyaan berikut ini masih harus dipertimbangkan:"Jenis Video yang mana akan disimpan kedalam Computer ?" Apakah nantinya hanya digunakan DV-Filmmaterial? Atau harus dapat memproses materi film untuk rekaman sebagai Component-Video atau sebagai Composite-Video ? Banyak pengguna pada professional Productions Studio dan pada TV tidak harus merekam Video hanya pada format DV melainkan juga dalam format Component sebagai contoh misalnya agar supaya dapat dipergunakan pada perangkat Beta-SP. Untuk user seperti ini penggunaan sistem DV murni tidak begitu banyak manfaatnya.
"Bagaimana nantinya Video yang sudah selesai akan di sebarluaskan?" Apakah nantinya akan digandakan pada media DV, VHS, DVD atau akan disebarluaskan melalui Internet? Jawaban dari pertanyaan ini dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dalam memilih Digitalise Card.
Jika contohnya professional Videos harus digandakan pada DVD diperlukan video Card yang mampu menggunakan kompresi dengan format MPEG-2.
"Apakah produksi sangat kritis terhadap waktu?" Jika dalam suatu Film ditambahkan Video Effekt seperti Overblending dan Titel, dalam keadaan biasa Computer akan melaksanakan Rendering untuk mengakhiri bentuknya (Form). Sesuai dengan kopleksitas produksinya proses rendering dapat memakan waktu beberapa menit hingga beberapa jama lamanya. Untuk keperluan sendiri dirumah hal ini tidak merupakan masalah besar. Seandainya hal ini terjadi di perusahaan Software dan pelanggan ingin tahu hasil pesanan sudah sejauh mana di tempat kerja dan juga pelanggan tersebut menginginkan perobahan saat itu juga, maka akan sangat membantu jika sistem yang dipergunakan dapat langsung menampilkan Effekt2 yang diminta.
"Berapa besar pemrosesan data Video?" Perlu diingat bahwa satu jam DV-Video memerlukan ruang penempatan sekitar 13 GB. Jika yang diproduksi adalah film Dokumentasi selama satu jam, tentu saja minimal harus ada tempat untuk pemrosesan Raw material yang cukup. Sering kali pada akhirnya diperlukan empat hingga lima kali ruang tempat penyimpanan untuk beberapa jam raw material. Untuk Videoprocessing yang professional diperlukan lebih lagi yaitu sekitar 20- hingga 50-kali!
Tentu saja tidak harus seluruh kapasitas ruang tempat tersebut selalu dipakai, tetapi ini harus dipertimbangkan sebagai kemungkinan berapa besar tempat pengolahan data video tersebut.
Digitize Card
Di Pasaran saat ini banyak di tawarkan berbagai macam jenis Digitize Card. Contoh nyata misalnya pada beberapa sistem Komputer bahwa IEEE 1394- Interface sudah merupakan perlengkapan standar. Digitize yang mana yang akan dipilih tergantung dari jawaban untuk pertanyaan2 tersebut diatas. Pada banyak kasus pemilihan Digitize Card untuk jenis tertentu terkait juga dengan jenis komputer yang digunakan. Alasannya adalah bahwa banyak tipe Digitize Card di sediakan hanya untuk suatu jenis Computerplattform saja. Video Card memiliki ciri2 dasar sebagai berikut dibawah ini:
1. Jenis penunjang untuk analog Videoinput/-output
2. Jenis penunjang untuk digital Videoinput/-output
3. Jenis penunjang untuk kompresi Video
4. Jenis penunjang untuk pemrosesan tertentu (secara khusus)
5. Jenis Software sebagai perlengkapan tambahan
6. Jenis penunjang untuk format Audio
IEEE 1394-Card
Card Type sederhana dan tersedia di pasaran adalah IEEE 1394-Interface. Kartu ini di tambahkan pada komputer sebagai IEEE 1394-Interface, seandainya tidak termasuk bagian standar komputer.
Kartu ini tidak mendukung analog Videoinput/-output, Kompresi atau proses khusus. Sebetulnya juga bukan “Perekam” data Video yang sesungguhnya, melainkan hanya merupakan suatu “Pemindah” digital Video kedalam komputer. IEEE 1394-Interface dapat juga dipergunakan untuk banyak keperluan lain, contohnya untuk disambungkan ke Harddisk dan Scanner, begitu pula untuk keperluan jaringan. Meskipun digital


Video oleh IEEE 1394-Card di transfer terkompres, Kartu ini sendiri tidak memiliki kemampuan baik untuk Compressing maupun Decompressing. Tugas ini akan dilaksanakan di Kamera dan di Computer. Jika Kartu yang dipilih adalah IEEE 1394-Card, harus lebih dahulu dipastikan bahwa kartu memiliki driver yang berlaku untuk mendukung Software NLE (seperti contohnya Adobe Premiere).
Analoge Digitize Card
Tidak seperti pada IEEE 1394-Card (Interface sederhana), Analog Digitise Card melaksanakan konversi dari analog ke digital dan sebaliknya. Banyak tersedia berbagai macam sumber Video analog, seperti contohnya adalah: VHS-Cassett, Hi-8-Camera, Beta-SP-Cassett dll. Harganya sesuai dengan jenis penunjang tipe Interface analog. Composite-Video dari suatu perangkat VHS contohnya adalah alternatip yang paling murah. Component-Video, seperti dari suatu perangkat Beta-SP adalah yang paling mahal. Perbedaan harga terjadi karena kompleksitas dan harga komponen untuk keperluan konversi. Selain dari jenis penunjang analog Input sebaiknya juga informasi tentang jenis kompresi yang dipakai. Sudah lama bahwa jenis MJPEG-Comprissingformat sebagai standar baik untuk keperluan privat maupun untuk keperluan proses video secara professionall dipergunakan. Akhir2 ini muncul Format baru seperti DV dan MPEG-2 makin disukai. Beberapa Kartu jenis baru memungkinkan konversi dari suatu format tertentu ke bentuk lain format tanpa ada masalah yang cukup berarti. Sehingga memungkinkan memproses kedalam DV dan Video yang telah selesai untuk disebarluaskan kedalam MPEG-2-Format yang sudah di transkoding.
Realtime Card
Satu hal lagi yang membedakan (selain perbedaan harga) antara Desktop-Product seperti Adobe Premiere dan sistem pemproses unggulan dengan harga yang mahal adalah performance. Jika mengiginkan suatu effek2 khusus seperti contohnya pada Overblending, Desktop-System harus perlu waktu lama, sampai Effekt tersebut selesai dihitung, sebaliknya pada High-End-System dengan bantuan integrerted specialist Hardware maka Effekt2 tersebut dapat secara langsung dibentuk. Terkadang perhitungan Effekt2 tersebut (proses perhitungan ini disebut sebagai Rendering) pada sistem Desktop berlangsung beberapa menit bahkan sampai juga beberapa jam lamanya, sehingga untuk memproduksi sesuatu harus sangat bersabar dengan langkah siput. Hambatan produktivitas seperti ini antara produk2 High-End-System dan produk2 dengan Desktop sekarang ini dapat diatasi dengan berbagai macam jenis Digitize Card yang baru. Kartu ini dapat bekerja dengan Adobe Premiere dan memiliki Processor khusus untuk menangani masalah perhitungan2 yang begitu banyak terutama sekali perhitungan untuk menunjang keperluan Videoeffekt. Kartu seperti ini yang sering disebut sebagai “Realtime Card” ditawarkan dengan harga sekitar USD 1.000. Kartu ini memiliki performance yang hampir sebanding dengan High-End-System, sebagai pembanding kartu biasa harganya hanya sekitar USD 100,- saja. Dengan Realtime Card dan bagi user yang menggunakan program seperti misalnya Adobe Premiere akan mendapatkan produktivitas kerja yang sangat meningkat.
Mengapa Efek2 Video memerlukan perhitungan yang cukup lama? Ini terletak pada transferrate yang sangat tinggi. Setiap Videoframe berisikan data sekitar 1 MB, dan data yang memuat banyak sekali Frame mengalir dengan kecepatan sekitar 30 Frames per detik. Salah satu Effekt, contohnya Overblending, adalah hasil dari pencampuran perhitungan mathematik dari dua Videostreaming ke dalam suatu Videosegmen baru. Ini berarti bahwa hanya untuk Effekt sangat sederhana diperlukan sekitar 60 juta perhitungan per detik untuk membentuk videosegmen baru. Effekt yang mana dapat digambarkan oleh realtime? Sangat tergantung dengan kartu yang digunakan. Salah satu keunggulan dari Adobe Premiere adalah jumlah Palette atas Effek2. Yang termasuk dalam hitungan Palet Efek tersebut adalah Overblending, Videofiltering (contoh Soft-drawing atau pemindahan gambar berwarna menjadi hitam putih), Keying-Effekte (contoh untuk pengambilan gambar seseorang dengan latar belakang biru dipindahkan kedalam skenario yang lain), Transparenz, Skaling, Menambahkan suatu Judul dan gerak. Kebanyakan dari Realtime Card dapat menangani sebagian besar dari Effekt seperti Overblending dengan baik. Beberapa Realtime Card lainnya menunjang sangat banyak Palet Efek, dan bahkan memiliki kemampuan memproses dengan cepat, Film Video dapat di “terbangkan” secara realtime kedalam ruang tiga dimensi. Realtime Video Card dibedakan lebih lanjut atas dasar jenis kompresi (MJPEG, DV, MPEG-2, tanpakompresi dll.) begitu juga dapat dibedakan atas opsi Input / Output (Composite, Component, 1394, SDI dll.).

Contoh untuk Video Card
Contoh
Analog Input
Digital Input
Jenis kompresi
Realtime Effect
Audio I/O
Harga kira2 USD
ADS Pyro
-
IEEE 1394
-
-
1394
$100
Pinnacle DC-30
Composite,S-Video
-
MJPEG
-
RCA
$500
Pinnacle DV500
Composite,S-Video
IEEE 1394
DV, MPEG-2
Overblend,Titel, koreksi warna
1394, RCA
$ 800
Matrox RT2000
Composite,S-Video
IEEE 1394
DV, MPEG-2
Overblend, Titel, 3DFX, DVE
1394, RCA
$ 1.200
Pinnacle DC1000
Composite,S-Video Component (opt.)
IEEE 1394 (Option)
MPEG-2
Overblend,Titel, koreksi warna
RCA via symm XLR with BreakOutKit)
$ 1.699
Matrox DigisuiteLE
Composite,S-Video, Component
IEEE 1394 (Option)
MJPEG
Overblend,Titel,Gerak, koreksi warna,DVE
Symm XLR(via symmXLR&AES/EBU
$ 3.500

Tabel diatas hanya memuat informasi secara umum, dikutip hanya bagian penting saja dari setiap produckt. Tidak ada anjuran untuk memilih salah satu dari produckt tertentu. Informasi lebih lanjut hubungi masing2 pembuat Video Card tersebut.
Setup for Home-Video Computer
Setup for semiprofessionell Video
Setup for professionell Video
Computer
IEEE 1394-Card
DV-Camcorder
Perangkat DV
Perangkat Beta-SP
DV-Camcorder
TSC-MonitorNTSC-Monitor
Realtime-DV-Card
20 GB Memory
80 GB Harddisk-Array
Realtime dengan analog Component- I/O

Contoh untuk Video Card di Lab pada sem. genap 2003/2004
Contoh
Analog Input
Digital Output
Jenis kompresi
Realtime Effect
Audio I/O
Harga Rp







K World
Composite,S-Video
-
MJPEG
-
RCA
400.000














Pinnacle PC/TV Deluxe
Composite, S-Video
USB 2.0
MPEG-2
-
RCA
1.800.000









PROSES KREATIVITAS
Sekilas tentang pembuatan Film
Anggaplah anda ingin menceritakan suatu “Story”. Bisa saja tentang “Pesta Perkawinan Indah dan Boby” , atau “Cara merakit komputer” atau “Petualangan Emma: Film mengenai kucing ku” .Tidak tergantung apakah yang dibuat film video pendek atau untuk keperluan internet, film2 untuk company profil, film2 untuk presentasi pendidikan dan pengajaran, film2 untuk iklan di TV, bahkan juga film2 telenovela semua menggunakan proses pembuatan yang sama. Bagian dibawah ini akan sedikit mengungkapkan langkah2 penting tentang pembuatan suatu film.
Tabel dibawah di-perlihatkan bahwa beberapa fase tumpang tindih (overlap). Pada akhirnya proses selanjutnya akan menyesuaikan untuk setiap projek dan cara kerja masing crew (anggota). Tergantung dengan cara kerja untuk masing2 individu dari crew itu sendiri, bisa saja suatu projek diawali dengan pengambilan gambar atau membuat atau mengumpulkan Clips yang diperlukan, sebelum dapat dimulainya produksi yang sesungguhnya. Atau mungkin saja bergantian dari fasa produksi beralih ke fase pemolesan dan pindah lagi kembali ke fase produksi. Atau pada suatu teamwork tugas masing2 bagian dikerjakan secara serentak dan bersamaan waktu pembuatannya. Pada proses video secara digital urutan pembuatan film, proses cara kerja bisa diatur rapi sehingga fase dapat diatur secara berurutan.
Fase persiapan produksi
Pada fase persiapan produksi, dibahas tentang perencanaan (Planning). Untuk perencanaan pada umumnya menyelesaikan permasalahan sebelum fase produksi yang sesungguhnya dijalankan (merekam film atau video) . Proses persiapan ini cukup fleksibel dan juga metode kerja yang tidak linear didukung oleh video digital menjadi lebih luwes lagi. Jika anda memulai suatu projek mungkin sekali bahwa sebagian atau bahkan keseluruhan sekuens video yang diperlukan sudah direkam. Atau anda ingin merubah material anda yang berisikan gambar video, gambar2 diam, diagram, gambar2 grafik, ilustrasi dan atau animasi. Seandainya tidak dimulai dari awal yaitu mulai dari “fase persiapan produksi” maka seharusnya anda memiliki semua langkah2 yang akan dikerjakan, dengan harapan bahwa anda sudah siap untuk menerapkan konsep anda.
Perencanaan: Meskipun projek anda kelihatan “mudah” (dan ini tentu saja istilah yang relatif), buatkan selalu perencanaanya. Perencanaan membantu anda dalam pengerjaan lanjutan rancangannya. Rancangan bisa anda teruskan ke mitra kerja atau bawahan anda atau diberikan kepada pelanggan, dengan rancangan ini diharapkan semua harapan dan keinginan pelanggan dapat dibicarakan bersama2. Rancangan juga dapat memberikan gambaran materi yang mana harus dibuat dan didahulukan pembuatannya sehingga nantinya projek tidak ter-sendat2 karena kekurangan bahan (materi gambar). Rancangan juga sangat bermanfaat dalam perhitungan keuangan atau anggaran belanja projek.

Skript: Suatu perencanaan dapat dipakai sebagai dasar kerja. Kemungkinan sekali diperlukan juga suatu Skript formal, dialog, text cerita, penjelasan tentang tempat shooting atau skenario, untuk gerakan, pencahayaan, sudut pandang kamera dan tuntunan kamera, untuk pemotongan dan begitu juga untuk effek2 gambar dan effek2 suara yang kesemuanya ini ditampung didalamnya.
Storyboards: Pilihan lain adalah menyediakan Storyboards yang merupakan Sketsa dari momentum kunci aktivitas (dapat disamakan dengan suatu Comic-Strip), dengan penjelasan tentang gerak, suara, sudut pandang kamera berikut tuntunannya dll. Terkadang juga suatu Storyboard diambil alih dalam gerak, untuk membentuk suatu animasi awal. Untuk ini dipergunakan tools seperti Adobe Premiere atau After Effects. Langkah ini disebut sebagai Previsualisasi dan dapat sangat membantu menyelesaikan Perobahan yang beragam suatu Sequenz, mungkin memperlihatkan idee2 dari anggota team atau “menjual” suatu konsep kepada pelanggan.
Perencanaan Finansial: Tidak tergantung apakah untuk keperluan pribadi atau untuk Projekt profesional, pendanaan sudah harus direncanakan sedini mungkin. Seorang Profi memerlukan anggaran untuk mengamankan finansialnya. Dianjurkan semua Anggaran termasuk gaji baik bagi pemilik maupun pekerja, bagi pemain (bintang film) dan semua yang ikut serta didalamnya (contohnya: Ahli Effekt, Grafikdesigner, Pemain Musik, Pembawa/Pembaca Cerita, Para Pawang, Para pemain dan Pemeran pembantu) harus dianggarkan, begitu pula ongkos penyewaan tempat suting, peyewaaan pakaian, “Properties”, ongkos sewa perangkat2 yang diperlukan, konsumsi dan semua ongkos2 lain yang masih bisa diingat diikutsertakan: Kaset Video atau kaset DV, Makan siang crew dan pemain, tempat suting, Requisit, Pakaian, Perlengkapan, Konsumsi dll...:
Masing2 Projekt berbeda satu dengan yang lainnya. Rencanakan masing Projekt secara khusus. Laksanakan juga detilnya! Disini ada beberapa Tips, yang dapat dimasukkan sebagai detil:
• Luangkan waktu untuk melihat secara langsung bagaimana penampilan presenter, untuk memastikan bahwa mereka cukup akrap atau ada hubungan harmoni antar mereka. Sebagai contoh misalnya suatu percakapan antara presenter berperawakan tinggi besar dengan seseorang yang berperawakan sangat kecil sangat tidak menguntungkan didepan kamera.
• Jika shooting (pengambilan) suatu “Person yang real”, tolong dipikirkan aturan perlengkapan pakaian mereka. Kemeja putih misalnya tidak begitu bagus hasil fotografinya, ini disebabkan karena pakain putih dibawah sinar lampu nampak terlalu bercahaya, juga garis2 kecil dan kotak2 bercorak halus banyak membawa masalah. “Real” Person harus selalu diingatkan berpenampilan menarik, terutama perhatikan penampakan luarnya (Potongan rambut dan Makeup), jika mereka adalah presenter untuk bagian dari gambar Video, jika perlu minta pertolongan seorang profi.
• Mintalah ijin terlebih dahulu untuk mempergunakan tempat pengambilan gambar.
• Pastikan bahwa: Kostüme, Perlengkapan dan Requisiten tersedia tepat waktu.
• Pastikan juga bahwa perlengkapan yang disewa semuanya secara lengkap tersedia dan pastikan bahwa semua berfungsi dan crew yang berkepentingan (mungkin juga anda sendiri) dapat mengoperasikan sebelum di antar ke tempat shooting.
Fase Produksi
“Harap tenang! Action! Kamera Mulai!” Pengambilan animasi atau Live: Suara dan gerak dalam rekaman film, kaset video atau DV (Perekaman atau pembuatan bahan) disebut sebagai fase produksi. Selama fase ini anda harus memperhatikan : Pencahayaan, “Blocking” (bagaimana dan kemana gerak oktor atau presenter) dan pengambilan (gerak Kamera dan sudut pengambilan Skenario). Untuk fase Produksi tersedia banyak teori pembantu: Buku, Webseite, Kursus dlsb.“…Dan jika diinginkan melihat visualisasi awal, software seperti misalnya Adobe Premiere dapat dipergunakan. Harga software tidak terlalu mahal dan dapat mendukung kreativitas secara spontan. Anda memiliki 900 Frame, untuk menceritakan suatu Story [Untuk iklan selama 30 detik], dan anda diharapkan untuk memikirkannya benar2 untuk setiap Frames yang tampil dihadapan anda, seandainya ini membantu…

Dalam fase produksi dikumpulkan keseluruhan Video Clips, Skenario yang berbeda yang direkam dalam waktu yang berbeda pula dan diambil dari tempat yang berbeda. Untuk dapat membentuk suatu “Story”, anda harus memproses kesemua Clips ini dan menggabungkannya dan mungkin juga menambahkan Effekte visualisasi, seperti Komputer Grafik, Titel dan Soundtrack.
Bagian proses ini disebut dengan fase pemolesan. Saat ini menurut pendapat dari Adobe adalah titik dimana dimulainya suatu proses yang menarik, sehingga timbullah Adobe Dynamic Media Collection. Terdiri dari 2 jenis software yaitu: Adobe Premiere high performance NLE Softwaretools dan Adobe After Effects, Iklan Adobe: “The ultimate tolls for animate Grafik and visual Effek”. Keduanya cukup mudah dan tanpa masalah dipelajari oleh pemula. Juga untuk seorang profi tidak kekurangan. Untuk keperluan perbaikan elemen gambar ditawarkan oleh Adobe Dynamic Media Collection dua program, yang sudah dikenal dikalangan Grafikprofis yaitu: Adobe Photoshop und Adobe Illustrator.
Perekaman Video CLIPS
Sistem anda sudah dikonfigurasi. Materi video sudah direkam atau sudah dibeli. Berikutnya adalah memulai dengan pemolesan. Suatu syarat sebelumnya adalah penyimpanan semua bahan dalam komputer.
Dari Kamera kedalam Komputer
Jika data Video direkam dalam format DV , langkah ini semudah seperti halnya Plug&Play: Sambungkan saja DV-Camcorder lewat IEEE 1394-Kabel ke komputer anda, dan dengan segera anda dapat memulai proses ini. Jika Materi anda dalam bentuk kaset Video analog, anda harus menjadikan dahulu digital (digitalisasi dan kompresi). Dengan Software Adobe Premiere pengendalian proses ini menjadi sangat mudah. Adobe Premiere mengenal lebih dari 45 Digital-Card dan memiliki sejumlah kompresi sebagai opsi. Kompatibel dengan kebanyakan software sehingga nantinya dalam praktikum kita menggunakan software ini (salah satu pemrosesan Video dan Audio dengan NLE).
Perekaman BATCH
Adobe Premiere selain itu juga dapat mengendalikan berbagai jenis perangkat pita magnetik, sehingga dapat dimungkinkannya perekaman secara Batch. Perekaman Batch menggunakan Timecode sebagai panduan, Video Clips dari beberapa pita magnetic sebagi sumber materi dipindahkan dan digitalisasi secara otomatis. Fungsi seperti ini berguna dan sangat membantu terutama dalam linngkup produksi secara profesional. Projek yang sudah selesai dengan mudah dapat membantu projek berikutnya terutama dalam hal penyediaan materi. Perekaman Batch juga dapat membentuk kembali sesuai aslinya video projek anda.

Dari Computer ke Computer
Adobe Premiere menyokong berbagai macam format I/O. Dan selain itu Software ini memiliki Kompatibilitas yang tinggi diberbagai macam Plattform. Jika Filmmaterial sudah dalam bentuk digital Animation atau Computergrafik atau Video Clips yang sudah digital atau suara2 digital, dengan sangat mudah berbagai macam bentuk format: Video, Audio dan gambar di-import atau di-export. Pengguna dapat memindahkan file data tersebut pada 2 sistem yang berbeda (Windows dan Macintosh misalnya). Sedangkan file data adalah file Projekt, Titel, animasi Grafik, Storyboards, Filter, Daftar Batch, EDLs, Bibliothek dan file penunjang lainnya. Jika kebetulan Adobe Premiere tidak mendukung format yang diinginkan, masih ada kemungkinan pihak ketiga (Plug-in) yang dapat membantu menyelesaikan masalah tersebut. Format yang sudah merupakan bagian dari Adobe adalah bentuk Format AVI, QuickTime, WAV, AIFF, TGA, TIFF, PICT, FLC, FLI, BMP dan animasi GIF-Grafik. Tentu saja Adobe Premiere dapat dengan mudah tukar menukar format antar produk adobe sendiri. Sebagai contoh misalnya Adobe Photoshop-File di-import oleh Adobe Premiere, dan Adobe Illustrator-EPS-File pada saat diimport secara otomatis dikunci. Agar supaya Integration dapat lebih baik lagi adobe mempertahankan penyesuaian layer. Contohnya pada waktu mengimport file dari adobe Photoshop ke Adobe After Effects , page (layer), lapisan mode, lapisan effekte dan penyesuaian tetap pada lapisan yang sama. Selain itu anda memiliki kemungkinan operasi Animasi, Adobe Illustrator File secara merata disatukan, sehingga Text dan Grafik untuk setiap skaling tetap perfekt sebagai perhitungan render
Kabel dan Stecker
Jenis Stecker: XLR, RCA, BNC, S-Video, IEEE 1394
Sebagai pemula adalah sangat sulit untuk membedakan begitu banyak jenis kabel dan stecker baik untuk Video maupun untuk Audio. Kelihatannya sangat rumit. Dibawah ini digambarkan secara rinci jenis stecker yang sering dipergunakan.
Dimulai dengan dua buah Audiostecker (XLR dan RCA) dan berikutnya tiga Videostecker (BNC, S-Video dan IEEE 1394). Selain Stecker juga ada pasangannya yang sesuai (colokan + dan -).
XLR-Stecker dipakai untuk penyambungan Mikrofon dan perangkat audio symmetric lain, dan juga untuk penyambungan audio digital AES/EBU. RCA-Stecker sering disebut sebagai Phonostecker dan sering sekali dipergunakan untuk penyambungan perangkat Audio und Video pada sektor elektronik entertainment seperti misalnya Videorecorder, Tuner dan CD–Player.
BNC singkatan dari “Baby-N-Connector” (“N”-Stecker kecil) dan dipergunakan untuk penyambungan berbagai macam sumber video seperti contohnya: analog Composite-Video, analog Component-Video dan SDI(Serial Digital Video Interface ). BNC-Stecker juga dipakai untuk sinyal2 lain seperti penggabung Synchronisasi (Genlock). Dengan bantuan S–Video-Stecker, perangkat S-Video seperti S-VHS Camcorder dan Videorecorder dihubungkan. Dalam sektor Video IEEE 1394 Stecker adalah bentuk penyambungan DV Kamera ke penyambungan IEEE 1394 pada Computer.

Pengolahan NON-LINEAR (NLE)
Tibalah saatnya untuk memulai lebih dekat lagi kearah pemakaian software yang sudah jadi. Banyak ditawarkan program2 NLE di pasaran (Ulead System, Pinnacle, Matrox, Vegas, Movie Maker, Adobe Dynamic Media dll.). Diantaranya yang nanti kita kenal lebih dekat lagi adalah NLE buatan Adobe dan dari Ulead System. Pengolahan non-lineare (NLE) memungkinkan kita membuat, mengolah dan menyusun Produksi menjadi sangat mudah dan fleksibel mirip dengan pengetikan dengan penggunaan program Wordprocessing. Begitu bahan sudah masuk dan disimpan di komputer, dengan hanya mempergunakan beberapa Mausklicks dengan bebas proses kerja dapat dilaksanakan : penyuntingan gambar, perobahan dan penambahan, penyesuaian dan membuat konfigurasi baru. Jika terjadi kesalahan dalam proses pengolahan non linear pada Adobe Premiere 32 langkah terakhir dapat dikembalikan. Selain itu dapat secara otomatis penyetelan individual di arsipkan kedalam projek yang sedang jalan. Jika kreativitas mengalami jalan buntu anda dapat kembali ke status projek terdahulu.
Dasar pemikiran atas dipilihnya Adobe Premiere
Cocok baik untuk pemula maupun lanjut, untuk penggunaan amatir maupun profesional, untuk perekaman Home-Video maupun film produksi, untuk spot iklan maupun untuk keperluan TV Broadcasting. Adobe Premiere sangat bagus untuk keperluan proses video editor non linear. Adobe Premier memfasilitasi pengguna dengan tools yang diperlukan untuk pengolahan video, dan memberikan GUI yang user friendly. Fungsi2 yang ditawarkan sangat banyak, dapat menampung hingga 99 lapisan Video dan Audio dengan fasilitas: Video overlapping, Special effek filtering, Audio effekt, penanganan gerak Video, Insert/ensemble Titel, Keying-Effekt etc. Tersedia banyak Software-Plug-In dari vendor lain sehingga menambah lebih banyak lagi Fungsi yang disediakan. Adobe Premiere dapat dijalan diatas Microsoft® Windows® 95, 98 dan Windows® NT begitu pula untuk Apple® Mac® OS. Adobe Premiere termasuk suatu Programm dengan Architektur terbuka sehingga program ini banyak didukung oleh banyak Digitalisize-Card daripada NLE-Tools lainnya yang saat ini beredar di pasaran. Ini berlaku juga untuk Card dengan harga relatif murah yang sering dijumpai untuk Home-User (amatir) maupun untuk kepentingan TV (proffesional) yang disertai dengan efek2 kusus secara realtime. Sudah pada tempatnya bahwa Adobe Premiere dapat dipakai bersama2 dengan produk lain seperti Adobe After Effects, Photoshop dan Illustrator tanpa ada masalah. Baik seorang pemula maupun seorang profi di bidang Video processing, Adobe Premiere memberikan User Interface, Fungsi2 dan bantuan2 yang diperlukan untuk pengguna, sehinngga projek berjalan lancar dan dapat m,erealisasikan kreativitasnya.
Menggunakan User Interface –nya Adobe Premiere
User Interface pada Adobe Premiere-sesuai dengan Industriestandar dan sesuai juga dengan tuntutan para pengguna, mencakup juga innovative Funktion. User Interface dapat juga disesuaikan secara individu yang luas, dengan bergitu sebagai pengguna dari Adobe Premiere dengan bebas dan secara luas keinginan khusus masing2 individu dengan tingkat pengalaman masing2 dapat disesuaikan. User Interface pada Adobe Premiere secara jelas dibagi dalam tiga bagian inti: Projektwindow, dimana bagian isi diatur, Monitorwindow, dimana proses pengerjaan Video ditampilkan dan Schnittwindow, dimana Videosegmente melalui ruang waktu akan disusun. Fungsi2 tambahan seperti Overblending dan Tools untuk Navigasi tersedia secara Pop-up-Palette, segera ditampilkan begitu akan dipergunakan, tetapi jika selesai dipakai akan hilang untuk menghemat tempat pada layar monitor.
Projektwindow: Didalam Projektwindow semua kegiatan projek diatur, termasuk didalamnya Video, Audio, gambar2 diam dan Titel. Disini file sistem diorganisasikan dengan berkas2, sering disebut juga dengan “Template”. Template dapat diberi nama sendiri misalnya: “Skenario 12”, “Komentar Film” dsb., dimana dapat sangat membantu mengolah projek2 yang besar. Dalam Projektwindow tersedia Funksi Data base sederhana, sehingga isi dapat dengan mudah disusun, dicari atau menambah informasi kedalam field. Selain itu juga kumpulan yang terangkum dalam Bibliothek dapat dimasukkan Clips yang sering dipergunakan.
Element Sentral User Interface dari Adobe Premiere adalah Projekt-, Monitor- dan Cutingwindow. Clips dapat dipilih dalam Projektwindow dan dimasukkan kedalam Cutingwindows. Clips dan Produkt yang telah selesai akan ditampilkan pada Monitorwindow.
Monitorwindow : Sebagian besar pengerjaan dilakukan pada Monitor window. Monitor window dibagi sekali lagi menjadi dua jendela kecil:
• Tampilan Orisinil: Pada jendela ini masing2 Videoclips dapat ditampilkan dan bagian yang diperlukan dipilih.
• Tampilan Program: Pada jendela ini Video dapat ditampilkan, sesuai dengan projek yang sedang dikerjakan..
Struktur pembagian seperti ini yang terdiri dari tampilan Orisinil- dan tampilan Program sangat sesuai dengan konfigurasi Monitor, sebagai Industriestandard dalam pemakaian Produktionsstudios yang professional. Seperti dalam versi lama dari Adobe Premiere masih ada kemungkinan menampilkan Videoclips pada jendela khusus.
Untuk memulainya tarik saja Clips (dengan drag and drop) langsung dari Projektwindows pada tampilan orisinil layar monitor. Selanjutnya berbagai macam Originalclips dapat ditayangkan dan dapat dengan mudah di ganti2. Pada waktu penayangan Video, beri tanda secara tepat In- dan Out-Point (Awal dan Akhir dari daerah kerja), caranya adalah dengan meng-klik elemen pengendali (Controlelement) yang sesuai yang terdapat pada palet Symbol atau menekan kombinasi tombol yang juga disediakan untuk keperluan tersebut. Setelah selesai dengan pemilihan bagian Videos yang diinginkan tekan (Click) pada Controlelement, agar supaya Videosegment ini dapat digabungkan kedalam Editwindows. Sebaliknya segmen Video yang sudah ada pada Editwindow diganti dengan material pilihan baru dengan cara menimpakan. Jika mempunyai keinginan untuk dapat melihat gambar video yang paling aktual kapan saja, cukup hanya menekan tombol “Play” pada tayangan program (programview). Kombinasi tombol dapat mempercepat proses kerja (makin sering latihan makin banyak kombinasi tombol yang dikuasai), bahkan keseluruhan projek dapat dikerjakan hanya dengan kombinasi tombol (tanpa sama sekali melibatkan pengoperasian dengan mouse).
Menggunakan Editwindows
Monitor window sudah cukup handal untuk dapat mengendalikan semua langkah2 kerja yang diperlukan. Tetapi Edit window memberikan lebih banyak lagi kemungkinan2 lain. Adobe Premiere-Edit windows adalah sangat mudah untuk dipergunakan, mudah difahami dan tidak sulit diatur. Letakkan Audio-, Video- dan Grafikclips pada lajurnya didalam Editwindow, dimana cukup dengan bantuan Mausklicks atau tombol perintah dapat dengan segera dipindahkan, disesuaikan dan dicocokkan. Secara keseluruhan disediakan sebanyak 99 lajur Audio- dan 99 lajur Video untuk keperluan pembentukan Programm. Setiap lajur dapat diberikan suatu identitas (ID). Lajur2 juga dapat disembunyikan (ausgeblendet) agar supaya layar monitor tetap dapat terpantau, atau juga lajur2 tersebut dapat dilindungi untuk menghindari kemungkinan2 yang tidak diinginkan. Dalam Adobe Premiere Lajur2 dapat dilipat. Ini berarti bahwa informasi lainnya juga tersedia jika mengklik pada lajur dan membuka kebawah. Fungsi seperti ini dapat mengurangi tempat pada layar monitor, tetapi tetap menyediakan setiap saat elemen2 pengendali penting. Sebagai contoh misalnya jika lajur Audio dibuka, akses pada elemen pengendali lain seperti penyetelan volume dan balance untuk Stereo-Sound juga tersedia. Berikutnya juga tersedia Audio-Waveform, dengan bantuan tools ini Video tanpa banyak masalah dapat dikerjakan, sehingga cocok dengan setiap perobahan Audio. Lajur juga dapat dikembangkan, untuk menyetel Overblending antar Videoclips secara presisi.
Dalam Editwindow disediakan tools professional seperti Unterschieben, Verschieben dan Rate ausdehnen. Selama proses kemungkinan untuk Clips2 tertentu sepanjang film dipertahankan, tetapi In- dan Out-Points dari Clip tersebut diubah. Contoh: lama proses suatu Musik dan hanya memerlukan 2 detik dalam suatu Clips yang jumlah keseluruhann panjangnya 20 detik. Dibuat dahulu suatu Raw edit, sehingga Clip dengan ketukan Musik dimulai dan diakhiri. Langkah kerja berikutnya dalam potongan tersebut, sehingga 2 detik yang ditampilkan tepat sesuai dengan 2 detik potongan dari 20 detik -Clip yang diinginkan.

Monitorwindow
Im zusammenfaltbaren Editwindow dari Adobe Premiere dapat hingga 99 Lajur Audio dan 99 Lajur Video angezeigt werden.
A: Tampilan orisinil
B: Menu atas Tampilan orisinil
C: Elemenpengendali untuk Playback/Proses kerja atas Tampilan orisinil
D: Menyisipkan Filmmaterial dalam Editwindows
E: Menghapus Filmmaterial dari Editwindows
F: Mengubah volume audio, menambahkan Standardüberblendung , Menukar ke Clip yang lain
G: Programm gemäß Layout im Schnittfenster anzeigen/bear-beiten
H: Memisahkan elemen pengendali dari Monitor windows
I: Zielspur für eingefügten Clip
J: Programmansicht
K: Anzeige im Monitorfenster ändern
L: Wiedergabe von Original- und Programmansicht synchro-nisieren

Adobe Premiere umfaßt ein Unterschieben-Werkzeug für genau diese Aufgabe. Dengan bantuan Unterschieben-Werkzeug In- and Out-Points suatu Clips dapat disesuaikan, tanpa ada pengaruh dengan Clips yang berbatasan. Das Verschieben-Werkzeug in Adobe Premiere adalah mirip, hanya Clip yang tidak dipilih saja yang tidak berubah, pada saat Clips yang berbatasan disesuaikan, jika Clip waktunya digeser. Dengan bantuan Rate ausdehnen-Werkzeug anda dapat mengendalikan, bagaimana kecepatan atau bagaimana kelambatan putar ulang (play back) suatu Clip tertentu.
Alat bantu dari Adobe Premiere yang tersedia dalam Navigatorpalette anda dapat menggerakkan Schnittfenster tanpa masalah. Die Navigatorpalette ermöglicht das schnelle Auffinden eines gesuchten Punktes im Schnittfenster.In der Palette wird eine Miniaturdarstellung des gesamten Schnittfensters angezeigt,um die Navigation zu vereinfachen.Ziehen Sie einfach das hellgrüne Rechteck an eine andere Stelle des Miniatur-Schnittfensters, um sich schnell durch Ihr Programm zu bewegen. Die Navigatorpalette ist auch zum Ein- und Auszoomen im Schnittfenster nützlich. Wenn Sie in der Palette eine Timecode-Nummer eingeben, wechselt die Schnittlinie zu genau diesem Punkt im Schnittfenster. Wenn Sie die Umschalttaste gedrückt halten und die Schnittlinie ziehen, können Sie einen Scrub im Programm ausführen.
Pengerjaan tiga titik
Dalam Monitorwindows Filmmaterial (Footage) dapat dikeluarkan pengerjaan Sequenz-nya atau extrahieren dan melaksanakan pengerjaan tiga titik secara professional. Pada saat mengeluarkan Filmmaterial dari Editwindows membekas suatu lubang, yang nantinya kemudian akan dapat ditutup. Pada saat Extrahieren suatu Material akan menggeser Material berikutnya, dengan begitu sehingga lobang tadi secara langsung akan tertutup kembali. Pengerjaan tiga titik adalah tools yang ampuh, yang hingga saat ini hanya terdapat dalam program yang sangat mahal. Biasanya yang harus diberikan adalah empat titik, untuk melaksanakan pengerjaan tertentu. Pada pengerjaan empat titik adalah suatu In- dan Out-Points suatu Originalclips (suatu Segments, yang ingin dipergunakan) dan In- / Out-Points untuk Programm ( tempat sisipan). Pada pengerjaan tiga titik dalam Adobe Premiere diharuskan hanya memberikan tiga dari empat In- und Out-Points . Programm kemudian akan menghitung titik ke empat secara automatis dan dijamin benar pemotongannya. Elemen pengendali atas Monitorwindows dan kombinasi tombol keyboard membuat pengerjaan tiga titik akan sangat mudah. Pada Monitorwindows disediakan juga suatu Trim-Modus zur Verfügung, dalam mana setiap potongan secara tepat dapat diatur. Dalam Trim-Modus dapat dilaksanakan suatu Out-Point dari Segmen sebelumnya dan In-Point suatu Segment aktual secara bersamaan disesuaikan dan tepat potongannya.

Fungsi2 yang canggih untuk meningkatkan Produksi
Sembarang, apakah untuk pemula atau untuk yang sudah profesional, pengerjaan video seyogyanya tidak hanya sekedar untuk merangkai Videoclips. Seharusnya juga mengerjakan banyak sekali penekunan setiap bidang, contohnya menyetel dem Einstellen von Überblendungen zwischen Clips, dem Anwenden von Spezialeffekten, der Audiobearbeitung und dem Generieren von Titeln. Isi dari Paket bawaan dari Adobe Premiere menyediakan sekitar 75 macam Videoüberblendungen, 60 Videoeffektfilter dan 21 Audioeffektfilter. Filter ini berkemampuan Keyframe, sehingga dapat dengan mudah diatur, wie sie sich über einen Zeitraum ändern. Drittanbieter haben noch zusätzliche Überblendungen und Filter entwickelt. Mit Adobe Premiere können verschiedene Effekte erzeugt werden, wie Bewegungs-, Bild-im-Bild- und Keying-Effekte. Mit der Benutzeroberfläche zur Bewegungssteuerung können Sie “ruckelfreie” Keyframe-Animationen von schnellen Videosequenzen erstellen. Die Steuerelemente erlauben die Einstellung von Parametern wie Drehung, Skalierung und Verzerrung. Adobe After Effects erweitert Ihre Werkzeugpalette um die verzahnungsbasierte Bearbeitung der Objektbewegung und gibt Ihnen so noch bessere Steuerungsmöglichkeiten. Die Keys “Chroma”, “Luminanz” und “Alpha-Kanal” werden in Adobe Premiere ebenfalls unterstützt. Sie können sogar Bilder aus Adobe Photoshop als Masken für die Die Navigatorpalette ermöglicht das schnelle und problemlose Wechseln von einem Programmpunkt zu einem anderen Videobearbeitung verwenden. Profis, die auf der Suche nach einem leistungsfähigen und erschwinglichen Offline-Editor sind, werden zu schätzen wissen, daß Adobe Premiere die Möglichkeit bietet, schnell eine Offline-Bearbeitung vorzunehmen und die Bearbeitungsliste (EDL = Edit Decision List) zur Online-Abgleichung zu exportieren. EDLs können in Industriestandardformate exportiert werden, die mit allen führenden Bearbeitungscontrollern kompatibel sind, wie BVE 9000 und BVE 9100 von Sony sowie CMX.
Pengerjaan Audio
Tidak tergantung apakah hanya memproduksi Spot dengan durasi 30 detik atau suatu Film yang panjangnya dua jam, Adobe Premiere memberikan fasilitas sangat bagus untuk sinkronisasi Audio- dan Video. 21 Audioeffektfilter yang ter integrasi memungkinkan Produksi suara dengan kualitas Studio pada Desktop. Filter “Kompressor/Expander” mengatasi Finetuning untuk bagian dinamis dari Audioclips. Filter “Leitungsrauschen unterdrücken” menyingkirkan suara sampingan yang mengganggu. Filter “Multitap-Verzögerung” menangani untuk pengaturan secara tepat penundaan Effekt, dan dengan Filter “Parametrische Entzerrung” bagian frekuensi tertentu dapat diisolasikan. Adobe Premiere-Filter “Widerhall” menyimulasikan keadaan Ruang berisi secara akustis. Semua filter Audio dapat dikemas dengan Keyframes, sehingga dalam perjalanan waktu dapat diubah. Juga terdapat kemungkinan menggunakan beberapa Effekt sekaligus pada suatu Audioclip.
Adobe Premiere memberi kemungkinan selanjutnya atas pengendalian secara utuh atas kualitas dan Datenrate dari Audiooutput. Projek, yang sangat tergantung atas besarnya data, contoh seperti misalnya file Audio untuk keperluan Internet, dapat dikompresi pada nilai tertentu yang diinginkan, sehingga dimungkinkannya Playback dengan kualitas tinggi dengan memakai sarana data rate nya rendah. Data Audio dapat dibangkitkan antara 2 dan 48 kHz , sama sekali sesuai dengan keperluan. Adobe Premiere menyerdehanakan kompresi Audio melalui integrasi atau Codecs tambahan dari tangan ketiga.
Menambahkan Titel yang kreativ
Menambahkan Titel pada Adobe Premiere dapat dilaksanakan secara cepat dan mudah. Buka langsung Titelwindows, dan ketik Teks yang diinginkan. Dengan Adobe Premiere dapat diatur setiap Attribute masing2 Character, contohnya Besar, Warna, Arah tulisan dan Laufrichtung. Dengan eleman pengatur untuk rollenden dan kriechenden Text dapat dibentuk Titel yang dapat dianimasikan.
Elemen pengatur lainnya untuk Character adalah Transparenz, Penempatan titik secara tepat untuk keperluan Ein- und Ausschwenken perlahan lahan dan Masker untuk Titeln, yang memungkinkan Character ein- oder auszublenden tepat pada titik yang diinginkan. Untuk memastikan penempatan yang tepat suatu Titeln, dapat diimport suatu Clips untuk keperluan referensi. Adobe Premiere memberi kemungkinan overlap yang bersih pembuatan Titeln pada suatu Programm. Adobe Premiere juga dapat menggunakan Zeichengeneratoren yang ditawarkan oleh pihak ketiga, contohnya TitleDeko yang ditawarkan oleh Pinnacle Systems dan Inscriber CG dari Inscriber. Dengan Adobe Premiere Program2 dapat ditambahkan dengan mudah dan cepat schnell suatu Titel. Frekuensi Audio tertentu dengan parametrischen Equalizer dapat diisolasi oleh Adobe Premiere.

MEMBENTUK VISUALISASI EFEKT DAN ANIMASI GRAFIS YANG MEMPESONA
Benar2 diperlukankah Effekt dan Animasi Tools?
Mungkin sekali ... atau mungkin juga tidak. Makin banyak pengalaman yang dikumpulkan oleh “si Pembuat Film” akan makin besar pula keinginan untuk memasukkan elemen2 yang lebih canggih kedalam film produksi. Adobe Premiere menawarkan sejumlah besar Palette untuk Overblending (Suatu Effekt, yang menetukan peralihan antara dua Clips, sebagai contoh adalah Fade in / Fade out) begitu pula elemen pengatur untuk membentuk Titel, Filter dan beberapa Fungsi untuk animasi Grafik. Sebagai tambahan masih juga ada kemungkinan menggunakan seperangkat “Tools khusus”. Dengan bantuan Adobe After Effects pengerjaan yang kompleks dan rumit dapat diselesaikan, seperti contohnya rangkuman rumit dan kompleks gambar2 animasi dan pengendalian presisi animasi 2 Dimensi.
Kemungkinan baru untuk Grafikprofis
Sebagai seorang ahli dalam bidang Grafikdesigner tentu saja sangat paham bahwa gerakan gambar makin disukai orang. Meskipun dalam bentuk yang sederhana seperti animasi Panflet pada Internet hingga ke presentasi perusahaan (Company Profile). Pengalaman dengan Adobe Illustrator dan Photoshop memudahkan pergantian di dunia Animasi, dengan begitu sehingga dapat meningkatkan potensi daya cipta dan dengan begitu akan dapat meningkatkan sumber daya perusahaan secara menyeluruh. Dengan Adobe After Effects anda dapat menyusun animasi secara langsung dengan materi yang berasal dari Illustrator dan Photoshop. Konsept tersebut sangat mirip dengan konsep yang ada pada After Effects, atau yang sudah lebih dahulu dikenal yaitu konsep pada penggunaan product Adobe.
Banyak Grafikdesigner mengunakan Adobe After Effects sebagai tools, dengan begitu mereka memutuskan menyesuakan ketrampilan mereka pada pangsa pasar baru yang dimulai dari Internet hingga Musikvideos dan juga mencapai sinetron.
Alasan untuk memilih Adobe After Effects
Adobe After Effects adalah suatu tools ultimative untuk animasi Grafik dan visualisasi Effekt. Hasil kerja dari Para seniman After Effects di presentasikan di seluruh dunia praktis setiap saat dalam acara program TV melalui Antenne, Kabel atau Satellit. Daftar Film2 yang dikenal cukup panjang, dalam mana Produkti nya juga antara lain dengan bantuan Adobe After Effects. Disitu juga ditampilkan full effekt Film seperti Star Wars, Episode I, Die dunkle Bedrohung; Titanic; Starship Troopers; Lost In Space; Matrix; Mission Impossible 2 dan Titan A.E.
Adobe After Effects menawarkan kecepatan, Presisi dan kreativitas Freespace yang diperlukan untuk dapat meisterhaft animierte Grafiken dan visualisasi Effek untuk Film, Video, Multimedia atau Internet zu produzieren. Mit seinen professionellen Zusammenstellungswerkzeugen, Keyframe-basierten 2D-Animationen und dem präzisen Schnittfenster sowie einer umfassenden Auswahl an visuellen Effektfiltern bietet After Effects einen einzigartigen Satz leistungsfähiger Produktionswerkzeuge für die Erstellung dynamischer Filmvorspannsequenzen, Füllsequenzen, Titel, Spiele, Web-Animationen usw. Adobe After Effects hat außerdem eine ganze Klasse von Drittanbieter-Software und –Lernprogrammen hervorgebracht.
Rangkaian kerja dipermudah dengan intergrasi beberapa Media
Kerjasama antara Adobe After Effects dengan Adobe Photoshop, Adobe Illustrator dan Adobe Premiere berhasil dengan sangat bagus. Jika sudah mengenal dengan Program2 tersebut, logikanya adalah Adobe After Effects sebagai pilihan. Sebagai bagian dari Adobe Dynamic Media Collection, After Effects memiliki konsep penambahan fungsi penting sebagai “Media integrator”. After Effects memiliki ruang lingkup yang flesibel, dalam mana Grafik projek video yang dibangun dengan Photoshop dan Illustrator bersama Filmmaterial dari Premiere dapat dikombinasikan. Dalam After Effects Alpha-Kanal tetap dipertahankan, penyesuaian layer, mode transfer dan Elemen2 lain dari Photoshop-File terdapat didalamnya. Dalam lapisan yang tersusun Illustrator-file dapat dipakai sebagai lapisan-mixing dalam After Effects Import dan secara merata di scan (gerastert werden), dengan itu terbentuk suatu Animasi tanpa cacat dan tidak tergantung resulusi terhadap Skaling dan Bending (Warping) dari Vektorgrafik . Jika Adobe Premiere-Projekt diimport dalam bentuk Komposisi, akan diambil alih Clips pengerjaan tersebut sebagai Layer, dimana urutan waktunya sudah tersusun dengan benar dan dapat langsung dikerjakan dan dipercantik. Selain dari pada itu After Effects bahkan mengerjakan File gambar 3D, sebagai contoh RLA-, Softimage PIC/ZPIC- dan ElectricImage EI/EIZ-File.
Versi yang benar
Adobe After Effects ditawarkan dalam dua versi, dimana dapat mencukupi kebutuhan macam2 User group yang berbeda:
• Versi Standard berisikan Tools terpenting untuk Komposisi, Animasi 2D dan visualisasi Effekt, yang diperlukan untuk Perancangan animasi Grafik dan Effekt.
• Versi Production Bundle berisikan semua tools dari versi Standard dan menawarkan tambahan sophisticated Keying-Effekt, pengaturan gerak, distorsi dan effekt Audio untuk visualisasi Seniman Effekt dan Animasi designer, dimana mereka membutuhkan sekali pengaturan kalau mungkin hingga seratus prosen kendali.
Sebagai pemula mungkin lebih dahulu memulai dengan versi Standard dan kemudian melengkapi versi berikutnya dengan versi Production
Bundle, ketika kompleksitas pekerjaan dan volume projek makin meningkat.
Peningkatan Produktivitas melalui fungsi professional yang unik
Adobe After Effects menawarkan kualitas tinggi ruang lingkup yang professional dan fungsi2 yang dapat mempermudah proses kerja yang rumit:
Projektmanagement dan Media management: Organisasi dan kontinuitas keikutsertaan Media, disebut sebagai “eksisten” adalah untuk setiap ruang lingkup produksi akan sangat berarti terutama sekali jika pengerjaannya dilakukan dengan berbagai macam After Effects penopang jenis2 media. Kemungkinan menyusun Projek windows menurut tipe media, nama, besar file dan kriteria lainnya begitu pula tentang adanya hirarki berkas dan Coding warna untuk Management projek besar adalah sangat penting untuk setiap alur produksi dan itu semua tersedia dalam After Effects .
Implementasi Edit Windows: Dasar Animasi adalah suatu Konsep perobahan Elemente sesuai dengan jalannya waktu. Suatu kemudahan kurva kendali dengan linear Keyframe-Information, ditampilkan selektif secara langsung dalam Edit windows, dapat disesuaikan jalannya waktu beberapa elemen secara tepat. Dalam Time Layout-Windows semua Objektparameter dapat flexibel ditampilkan dan diolah.
Keyframe-Control: Keyframes adalah jantungnya Objekt animasi. Dalam After Effects dapat dikendalikan secara tepat tipe Keyframe-nya, Pembentukan, Penempatan dan semua aspek lainnya dari fungsionalitas Keyframe. Pengolahan berbasis kurva secara penuh dari data Keyframe memberikan kemungkinan, gerak dan data Animasi diisolasi dengan presisi, sehingga semua aspek penunjang untuk gerak dan efek2 melalui suatu time space dapat dipenuhi.. Semudah itu pula, seperti halnya menggambar dengan pensil diatas kertas, dapat juga menggambar jalur Animasi, yaitu dengan bantuan tools “Sketsa Gerak”. Pilih saja tools dan gambar jalur Animasi diatas layar monitor. Sesuaikan kecepatan gambar dari kecepatan jalur.

(Adobe After Effects mempermudah pengabungan dan pengaturan komponen secara efisien dan fleksibel) – Gambar 25/1
(Dengan bantuan Tools “Sketsa gerak” mengambar jalur animasi sama mudahnya dengan menggambar dengan pensil) –
Gambar 25/2


Adobe After Effects membentuk Keyframes secara otomatis. Langkah berikutnya kemudian pergunakan tools penghalus, untuk meratakan dan menyesuaikan Form suatu Jalur, sehingga Animasi dapat bergerak sesuai dengan yang diharapan.
“Synopsis”dan Keying-Effect :
Yang paling dikenal dari Adobe After Effects adalah kemampuannya untuk dapat menyatukan beberapa tipe Media yang berbeda. After Effects merupakan program yang optimal untuk menyusun media dalam satu wadah, dimana juga menawarkan dukungan yang komplit dalam hal mode transfer data (tepat seperti Photoshop) dan juga untuk Mask (hingga sampai 128 animasi Bézier-Mask per Layer). After Effects lebih jauh lagi menawarkan dalam jumlah besar pilihan tentang Keying-Effect yang dapat memungkinkan penggabungan mode transfer data dan dukungan Mask dalam satu Programm dan praktis setiap persoalan penggabungan dilaksanakan.
Fungsi Animasi yang lebih baik: Menggerakkan suatu benda adalah hanya salah satu Aspek dalam proses pembuatan media yang dinamis. Keberhasilan memproduksi Animasi dan Videos diperlukan masih lebih banyak lagi dari itu. Fungsi2 dari Adobe After Effects Production Bundle seperti tools “Motion Tracking” dan “Motion Stabilizer” berperan sangat penting dalam menangani masalah “Pergerakan nyata” yang disusun atas pembentukan gambar2 dalam komputer. “Motion Math” (didalam Production Bundle) memberi kemungkinan yang belum pernah ada yaitu mengendalikan, bagaimana sembarang Aspekt suatu Objekts berubah sesuai dengan perjalanan waktu. Sebagai tambahan adalah Skript yang sudah terdefinisi untuk keperluan “physicalic Simulation” seperti Daya tarik bumi, Per (Pegas), gerak membentuk lintasan parabola dan banyak Effek2 lain, dimana pada kebanyakan animasiprogram 2D fungsi tambahan tersebut tidak disediakan. After Effects juga memberikan fasilitas tambahan yaitu kamera shutter untuk Softpainting dari suatu pergerakan.

Effek2 Visual:
Hanya berdasarkan banyaknya fasilitas tambahan untuk memungkinkan pengendalian visualisasi Effektfilter dan Tools, menjadikan Adobe After Effects begitu “powerfull” dan tidak tertandingi oleh software sejenisnya. Disini semua fungsi2 yang berguna dapat ditemukan mulai dari color correktion dan visual Process hingga tools2 yang lebih canggih seperti “distorsi” dan pencabikan waktu. “The Particle Playground” (didalam Production Bundle) dengan kemampuannya yang unik yaitu menggunakan Layer atau Text sebagai Partikel, menawarkan banyak sekali kemungkinan kreativitas mulai dari gerombolan lebah, kembang api hingga Texteffeckt seperti pada awal film the Matrix. Pilihan yang begitu banyak tentang visualisasi Effektfilter yang diintergrasikan kedalam Adobe After Effect datang dari Vendor ketiga jumlahnya selalu bertambah.
Text-/Character generator:
Kalimat merupakan ultimative tambahan untuk gambar dan Video dalam ruang lingkup Komunikasi, dan Adobe After Effects menawarkan beragam Set Fungsi untuk keperluan Animasi huruf, yang tentu saja sangat cocok di integrasikan kedalam Adobe Illustrator , dimana yang terakhir ini merupakan pioner dan pemuka dalam bidang Design-Tools untuk Huruf2. Kemungkinan untuk mencapai animasi in- dan out Effek adalah merupakan kerja professional dan bermanfaat untuk pembentukan Judul.
Tools2 tersebut memungkinkan Textanimasi sepanjang jalur, Efek otomatis acak/Flatter untuk kebanyakan Character attribute seperti Skalasi dan Rotasi juga dalam jumlah besar, effekt teks secara otomatis dan yang lain2 nya seperti dukungan Audio: Effek Audio memperkaya kemungkinan kreativitas melalui pencampuran dari suara dan gambar. Dalam Adobe After Effects terdapat sejumlah besar fungsi2 pemrosesan Audio dan berikut Effek 2 nya. Sebagai contoh misalnya Animasi element2 dengan sinkronisasi Audioamplitude dan efek2 Video dapat diatur melalui data Audio. After Effects meliputi lebih dari itu banyak sekali tawaran tentang filter Audioeffek untuk pengerjaan suara dengan kualitas professional.Komentar akhir

Harapan saya, pengantar ini (Panduan Proses Video Secara Digital) dapat memberikan bekal yang cukup tentang pemrosesan video digital dan cukup memberi jawaban tentang pertanyaan yang mungkin timbul berkaitan dengan pengolahan video digital dan dapat memberi semangat untuk memulainya. Jika langkah ini tidak tertunda, anda dan relasi anda pasti puas atas keberhasilan presentasi film project pertama anda baik untuk dirumah maupun di perusahaan. Jika anda masih belum jakin dan percaya diri sehingga masih menunda langkah ini, hal ini tidaklah mengherankan oleh karena untuk memproses video banyak sekali pengetahuan tambahan yang harus diketahui. Paling baik adalah tidak menunggu dan menunda lagi dan langsung saja memulai sambil menambah pengetahuan dan pengalaman seiring dengan praktek pada computer dengan bantuan software yang cocok untuk keperluan video editing anda.

Page 28
Buku-buku dengan topik DIGITAL VIDEO EDITING:
Digital Video for Dummies von Martin Doucette, Herausgeber: IDG Books Worldwide, Inc., 1999
Real World After Effects von Sherry London and Eric Reinfeld,Herausgeber: Peachpit Press, Inc.
Creating Motion Graphics with After Effects: High Impact Animation for Video and Film von Trish Meyer und Chris Meyer,Herausgeber: Miller Freeman Books
ADOBE CERTIFIED TRAINING PROGRAM
Liste mit zertifizierten Adobe-Schulungsleitern unter www.adobe.com/products/ partnerfinder/searchtraining.html
ADOBE USER TO USER FORUMS
www.adobe.com/support/forums/main.html
Helptalk Online
www.helptalk.net/audiovideo
Digital Editor Online
www.digitaleditor.com
The World Wide Users Group
Forums for After Effects Users
www.wwug.com/forums/adobe_aftereffect/index.htm
The World Wide Users Group
Forums for Premiere Users
www.wwug.com/forums/adobe_premiere/index.htm
LISTEN-SERVER:
Adobe After Effects-Listen-Server
www.fido.se/Pages/maillist.html
Adobe Premiere-Listen-Server
www.wwug.com
DV-L-Listen-Server
www.dvcentral.org
After Effects-Mail-Group
www.softmotion.com/Pages/start.html; Klicken Sie auf den Link
“Maillists” und dann auf “Info” unter
“After Effects List”.
NEWSGROUPS dengan topik DIGITALE VIDEO EDITING:
REC.VIDEO.DESKTOP
REC.VIDEO.PRODUCTION
REC.VIDEO.PROFESSIONAL
www.adobe.com/support/
database.html
E-Mail für technische Dokumentation (automatisiertes System)
techdocs@adobe.com

Glossary
Analog: Ciri utama penggambaran sinyal analog adalah pergerakannya ditampilkan secara kontinyu. Jam Analog, Jam dengan Penunjuk, Jam Digital, Jam Penunjuk Digital. Semua sinyal yang ditangkap oleh mata (Video) dan telinga (Audio) adalah sinyal analog.
Animation – pre animation – animated GIF: Suatu animasi terbatas, dipergunakan pada Film dan Sequen Video. Terdiri atas Layout Film atau Video diambil dan diproses sebagai Storyboard pada layar Monitor. Pre animation dipergunakan sebagai planning Filmsequence, untuk menekan biaya pengambilan gambar sesungguhnya.
Aliasing: Istilah ini menampilkan gambaran yang terdistorsi: garis-garis dengan efek anak tangga. Reprodusi gambar tidak sempurna akibat dari frekuensi sampling terlalu rendah. Kualitas gambar video dipengaruhi oleh berbagai macam bentuk aliasing. Pengaruh waktu: Putaran roda nampak mundur padahal kendaraan melaju kedepan, Raster-Scan-Aliasing: efek berkedip pada garis horisontal.
Anti-Aliasing: Editing pada sisi suatu gambar, grafik atau teks, sehingga mata melihat pinggiran halus tidak nampak bergerigi akibat aliasing. Jika diperbesar tepian dengan anti aliasing terlihat buram (kabur), tetapi untuk dilihat secara normal sangat bermanfaat. Sering dipergunakan untuk memperbaiki grafik kualitas tinggi yang dipakai pada siaran TV.
Artifact: Penurunan kualitas gambar kasat mata. Biasanya akibat dari kompresi warna yang berlebihan. Tampak lebih jelas pada batasan warna tajam (Tulisan putih pada latar belakang hitam).
Aspect ratio: Suatu perbandingan antara lebar dan tinggi suatu tampilan gambar. Contoh 4:3 (TV standar)
AVI: “AVI” definisi Microsoft untuk Audio Video Interleave. Standar format file video untuk Platform Ms Windows.
BNC-Stecker: Sering disebut steker profesional dipakai untuk menghubungkan antar perangkat dengan keras yang berkualitas tinggi. (BNC = Bayonet Nut Connector).
Binary: Salah satu jenis pada sistem digital untuk menggambarkan pengkodean pada komputer, sehingga angka numerik hanya dapat terdiri atas nilai nol dan satu (On atau Off) saja.
CG: kependekan dari Character Generator.
CGI: kependekan dari Computer Graphic Imagery
Camcorder: Suatu kamera video, yaitu suatu perangkat yang dapat merekam pergerakan gambar. Untuk membedakan dengan istilah „Kamera“ yang merekam gambar diam.
Record: Konversi Data Video Orisinil, pada umumnya adalah analog diubah menjadi data video digital dengan bantuan komputer. Biasanya selain proses konversi juga pemampatan data.
Chanel: Setiap komponen warna yang didefinisikan pada tampilan grafik computer (Red, Green dan Blue) memiliki jalur (chanel) tersendiri sehingga masing2 komponen warna dapat disesuaikan secara terpisah, Chanel dapat diartikan juga sebagai cadar (mask) pada suatu file grafik computer.
Charactergenerator: E igenständiges Gerät oder Softwareprogramm, das auf einem Computer ausgeführt
wird und mit dem Text für die Anzeige über Video erzeugt wird.
Chrominance: Bagian warna pada sinyal Video.
Clip: Videosegment digital.
Codec: Singkatan dari Kompressor/Dekompressor. Ein Codec besteht aus Algorithmen, die die Komprimierung
von Videodaten steuern, so daß diese einfacher bearbeitet und gespeichert werden können, sowie die
Dekomprimierung der Videodaten für die Wiedergabe.
Color-Sampling: Eine Methode der Komprimierung, bei der die Menge der Farbinformationen in Bildern
(Chrominanz) reduziert wird, während die Menge der Helligkeitsinformationen (Luminanz) erhalten bleibt.
Component-Video: Ein Videosignal mit drei ge-trenten Signalen: “Y” für Luminanz, “Cr” für
Chrominanz und Rot und “Cb” für Chrominanz und Blau. Component-Signale bieten die größte Bandbreite
an Luminanz und Chrominanz. Einige Component-Videoformate, wie Betacam und BetacamSP, sind analog,
andere wie beispielsweise D1 sind digital.
Composite-Video: Ein Videosignal, bei dem Chrominanz und Luminanz in einem Signal kombiniert sind.
Zusammenstellen: Das Kombinieren von zwei oder mehr Bildern zur Erzeugung eines neuen, “zusam-mengestellten”
Bildes.
Compression: Vom Computer verwendete Algorithmen, mit denen die Gesamtdatenmenge in einem digitalisierten Frame oder einer Reihe von Video-und/oder Audioframes verringert wird.
Komrimierungsrate: Ausmaß der Verringerung der digitalen Bildinformationen im Vergleich zum unkom-primierten
digitalen Videobild.

DirectShow: Microsoft® DirectShow® ist eine Anwendungsprogrammierschnittstelle (API) für die
Wiedergabe, Transformation und Aufnahme einer Vielzahl von Datenformaten auf Client-Computern.
DirectShow ist der Nachfolger von Microsoft® Video für Windows® und Microsoft® ActiveMovie™ und arbeitet
mit erheblich verbesserter Technologie.
DTV: Digitales Fernsehen (gelegentlich wird mit der Abkürzung “DTV” auch das Konzept des “Desktop-Video”
assoziiert).
DV: Bezieht sich generell auf digitales Video, es existieren zur Zeit aber auch einige andere, ähnliche
Verwendungen. DV kann sich auch auf die Art der Komprimierung beziehen, die von DV-Systemen verwen-det
wird, oder auf ein Format, das die DV-Komprimierung beinhaltet. DV-Camcorder verwenden ein DV-Format. Konkret: Ein standardmäßiger DV-Camcorder
der Unterhaltungselektronik verwendet Mini-DV-Kassetten, komprimiert das Video mit dem DV25-Standard und verfügt über einen Anschluß zur
Verbindung mit einem Desktop-Computer. Die Bezeichnung “DV” wird auch für eine spezielle Art von
Bandkassette für DV-Camcorder und DV-Tape-Decks verwendet.
DVD: Abkürzung für Digital Versatile Disc. DVDs sehen aus wie CDs, haben jedoch eine sehr viel größere
Speicherkapazität, nämlich mehr als genug für einen mit MPEG-2 komprimierten Spielfilm. Für die Wiedergabe
von DVDs ist spezielle Hardware erforderlich.
DV25: Die gängigste Form der DV-Komprimierung, die eine feste Datenrate von 25 Mbit/s verwendet.
Datenrate: Menge der Daten, die in einem bestimmten Zeitraum übertragen werden, zum Beispiel 10 MB pro
Sekunde. Mit diesem Begriff wird häufig die Leistung einer Festplatte beim Abrufen und Senden von
Informationen beschrieben.
Digital: Im Gegensatz zu analogen Signalen bestehen digitale Darstellungen aus Werten, die in einzelnen
Intervallen gemessen werden. Digitaluhren wechseln von einem Wert zum nächsten, ohne alle dazwischenliegen-den
Werte anzuzeigen. Bei Computern handelt es sich um digitale Geräte, die ein binäres System verwenden, d.
h. auf der alleruntersten Ebene können sie lediglich zwis-chen zwei Werten unterscheiden, nämlich 0 und 1 (Aus
und Ein). Zur Darstellung der dazwischenliegenden Werte (z. B. 0,25) gibt es kein einfaches Verfahren. Alle
vom Computer verarbeiteten Daten müssen in digitaler Form vorliegen, das heißt als Reihe von Nullen und
Einsen codiert sein. Digitale Darstellungen sind Näherungen analoger Ereignisse. Sie sind nützlich, weil
sie relativ leicht auf elektronischem Wege gespeichert und bearbeitet werden können.
Digitalisierung: Konvertierung eines analogen Audio-oder Videosignals in digitale Informationen.
Auflösen: Eine Blende von einem Clip zu einem anderen.
EDL: Edit Decision List (Bearbeitungsliste) Die Master-Liste aller In- und Out-Points der Bearbeitung, sowie
aller Überblendungen, Titel und Effekte, die bei einer Film- oder Videoproduktion verwendet werden. Die
EDL kann als Eingabe für einen Bearbeitungscontroller verwendet werden, der die Liste der Bearbeitungen inter-pretiert
und die Decks oder anderen Geräte im System steuert, um das Programm aus Master-Quellen erneut zu erstellen.
Effekt: Verzerrung eines oder mehrerer Videoframes zur Änderung des Erscheinungsbilds.
FPS: Frames pro Sekunden. Eine Methode zur Beschreibung der Framerate.
Halbbilder: Die Sätze aus oberen (ungeraden) und unteren (geraden) Zeilen, die vom Elektronenstrahl ge-zeichnet
werden, wenn dieser die Phosphorteilchen auf der Innenseite eines Standard-Fernsehbildschirms
beleuchtet, wodurch ein Zeilensprung-Bild entsteht. Beim NTSC-Standard besteht eine vollständige
Abtastung des Bilds oder Halbbilds in vertikaler Richtung aus 262,5 Zeilen. Zwei Halbbilder ergeben
einen vollständigen Fernseh-Frame. Die Zeilen von Halbbild 1 werden über 525 Auflösungszeilen in ver-tikaler
Richtung mit den Zeilen von Halbbild 2 verflocht-en.
FireWire: Der von Apple Computer verwendete Markenname für IEEE 1394.
Frame: Ein einzelnes Standbild in einer Abfolge von
Bildern, die den Anschein von Bewegung erwecken, wenn sie schnell genug abgespielt werden. Je mehr
Frames pro Sekunde (FPS) gezeigt werden, desto fließen-der erscheint die Bewegung.
Framerate: Die Anzahl von Bildern (Videoframes), die innerhalb eines bestimmten Zeitraums gezeigt werden.
Die Framerate wird häufig als FPS (Frames pro Sekunde) dargestellt. Bei einem vollständigen NTSC-Fernsehbild,
das aus zwei Halbbildern besteht, findet alle 1/30stel Sekunde eine vollständige Abtastung aller 525 Zeilen des
Rasterbereichs statt. In Ländern, in denen PAL und
SECAM als Videostandard verwendet werden, besteht ein Frame aus 625 Zeilen bei 25 Frames/s.
Kopierverlust: Die schrittweise Verschlechterung der Bild- und/oder Tonqualität, die auf das wiederholte
Kopieren analoger Video- oder Audioinformationen zurückzuführen ist und in der Regel durch Störungen
verursacht wird, die während der Übertragung entste-hen. Beim Kopieren von digitalen Videoinformationen
treten nur dann Kopierverluste auf, wenn die Informationen wiederholt komprimiert und dekom-primiert
werden.
IEEE 1394: Standar Interface untuk memungkinkan pemindahan Data-DV antar perangkat sebagai contoh antara DV-Camcorder dan Komputer. Wird auch für die Kabel und Stecker verwen-det,
die diesem Standard entsprechen.
i.LINK: Merek dagang Sony untuk IEEE 1394.
Einfügen: Ein Bearbeitungsschritt, bei dem eine Reihe von Frames hinzugefügt wird, so daß das Programm ins-gesamt
länger wird.
Interframe-Komprimierung: Verringert die Menge der Videoinformationen, indem nur die Unterschiede
zwischen einem Frame und den vorhergehenden Frames gespeichert werden.
Zeilensprung: Für die erste Fernsehergeneration entwickeltes System, das noch heute bei herkömmlichen
Fernsehbildschirmen verwendet wird. Um die eingeschränkte Nachleuchtdauer auszugleichen, zeichnet
der Elektronenstrahl, der die Phosphorteilchen auf der Bildschirminnenseite beleuchtet, abwechselnd die ge-raden
und dann die ungeraden horizontalen Zeilen. Wenn die Leuchtkraft der geraden Zeilen schwächer wird, leuchten die ungeraden Zeilen auf. Das men-schliche
Auge nimmt diese “Zeilensprung”-Halbbilder aus Zeilen als vollständige Bilder wahr.
Intraframe-Komprimierung: Verringert die Menge der Videoinformationen in jedem Frame einzeln, unab-hängig
von anderen Frames.
JPEG: Von der Joint Photographic Experts Group der International Organization for Standardization (ISO)
definiertes Dateiformat, das einen Standard für die Komprimierung von Computer-Standbildern festlegt.

Da ein Video aus einer Abfolge von Computer-Standbildern besteht, die eins nach dem anderen abge-spielt
werden, kann die JPEG-Komprimierung zum Komprimieren von Videos verwendet werden (siehe
MJPEG).
Keyframing: Die Erstellung eines animierten Clips durch Auswahl des ersten und letzten Bildes, wobei die
Software automatisch die dazwischenliegenden Frames generiert (ähnlich wie beim "tweening").
Protokoll: Eine Liste von Aufnahmen, die zusätzliche Informationen bezüglich Inhalt und anderen Attributen
enthält.
Verlustbehaftet: Bezieht sich im allgemeinen auf ein Komprimierungsschema oder einen anderen Prozeß, wie
beispielsweise einen Kopiervorgang, durch den sich die Signalgenauigkeit verschlechtert.
Verlustfrei: Ein Prozeß, der sich nicht auf die Signalgenauigkeit auswirkt, zum Beispiel die Übertra-gung
von DV-Daten über eine IEEE 1394-Verbindung.
Luminanz: Der Helligkeitsanteil eines Videosignals.
MJPEG: Motion JPEG.
MPEG: Die Motion Pictures Expert Group der International Organization for Standardization (ISO) hat
mehrere Standards für die Komprimierung von Audio-und Videosequenzen aufgestellt. Im Gegensatz zu JPEG,
mit dem einzelne Frames komprimiert werden, verwen-det die MPEG-Komprimierung eine Technik, bei der die
Unterschiede zwischen einem Frame und dem vorherge-henden Frame berechnet und kodiert werden. MPEG ist
sowohl eine Art der Komprimierung als auch ein Format für Video. “MPEG-1” wurde ursprünglich entwickelt,
um das Abspielen von Videos in Sendequalität über ein CD-ROM-Laufwerk mit normaler Geschwindigkeit zu
ermöglichen. Zum Abspielen von MPEG-1-Videos ist entweder ein Software-Decoder in Verbindung mit
einem High-End-Gerät oder aber ein Hardware-Decoder erforderlich. Bei “MPEG-2” handelt es sich um Video in
Sendequalität, wie es DVDs liefern. Zum Abspielen ist ein Hardware-Decoder erforderlich, wie zum Beispiel ein
DVD-ROM-Player.
Bewegungssteuerungsfotografie: Bei diesem System werden Kamerabewegungen mit Hilfe von
Computern präzise gesteuert, so daß verschiedene Elemente einer Aufnahme später zu einer natürlichen
und glaubhaften Bewegung zusammengesetzt werden können.
Bewegungseffekt: Beschleunigung, Verlangsamung oder Abtasten von Video.
Störung: Verzerrungen des reinen Audio- oder Videosignals, das die aufgezeichneten Originaltöne und -bilder
darstellen würde. Störungen werden in der Regel durch Interferenzen verursacht.
Non-lineare Bearbeitung: Die Bearbeitung von Video- und Audiosequenzen in willkürlicher Reihenfolge
auf einem Computer. Bearbeitungen können im Schnittfenster jederzeit an jedem beliebigen Punkt und
beliebig oft vorgenommen werden. Die Arbeit mit herkömmlichen Videokassetten erfolgt linear, da hier die
Videosequenzen von Anfang bis Ende in Folge bearbeitet werden müssen.
NLE: Ein Computersystem für non-lineare Bearbeitung.
NTSC: National Television Standards Committee-Standard für Übertragungen im Farbfernsehen, der in
den USA, Japan und anderen Ländern verwendet wird. NTCS beinhaltet eine Zeilensprung-Anzeige mit 60
Halbbildern pro Sekunde, das sind 29,97 Frames pro Sekunde.
PAL: Phase-Alternating Line-Standard für das Fernsehen, der in den meisten Ländern Europas und
Südamerikas gängig ist. PAL beinhaltet eine Zeilensprung-Anzeige mit 50 Halbbildern pro Sekunde,
das sind 25 Frames pro Sekunde.
Phosphor: Eine selbstleuchtende Substanz, mit der die Innenseite eines Fernseh- oder Computerbildschirms
beschichtet ist. Beim Abtasten des Bildschirms mit einem Elektronenstrahl wird diese Schicht entsprechend einem
Muster aus Bildern beleuchtet.
Pixel: Eine Abkürzung für Picture Element (Bildelement). Das kleinste Element der Computeranzeige, das als Punkt mit einer bestimmten
Farbe und Leuchtdichte dargestellt wird. Ein Verfahren zur Messung der Auflösung eines Bildes besteht in der
Angabe der Pixelanzahl, die zum Erzeugen des Bildes ver-wendet wird.
Nachbearbeitungsphase: Die Phase eines Film- oder Videoprojekts, bei der Filmmaterial bearbeitet und
zusammengestellt wird sowie Effekte, Grafiken, Titel und Ton hinzugefügt werden.
Vorproduktionsphase: Die Planungsphase eines Film- oder Videoprojekts, die normalerweise vor Beginn
der eigentlichen Produktion abgeschlossen wird.
Prävisualisierung: Ein Verfahren zum Vorstellen eines Projektkonzepts, bei dem Storyboards und/oder
Rohanimationen oder -schnitte erstellt werden.
Auf Band ausgeben: Die Ausgabe einer digitalen Videodatei zur Aufzeichnung auf eine Videokassette.
Produktionsphase: Die Phase eines Film- oder Videoprojekts, in der Rohmaterial aufgenommen oder
aufgezeichnet wird.
Programmansicht: Fenster der Premiere-Benutzeroberfläche, in dem das bearbeitete Programm
angezeigt wird.
Projekt: Datei mit allen Information bezüglich einer Arbeit, einschließlich Einstellungen und Quellmaterial.
QuickTime: Die plattformübergreifende Multimediasoftware-Architektur nach Industriestandard
von Apple. Softwareentwickler, Hardwarehersteller, Texter und Grafikdesigner verwenden QuickTime zum
Erstellen und Veröffentlichen von synchronisierten Grafiken, Ton, Video, Text, Musik, VR und 3D-Medien.
“QuickTime 4” beinhaltet hervorragende Unterstützung für “echtes” (RTSP) Streaming.
RCA-Stecker: Jenis steker ini dipakai sebagai standar pemasangan kabel audio dan video.
RGB: Red-Green-Blue. Suatu cara pewarnaan gambar dimana setiap warna adalah hasil komposisi warna dasar primer (Dalam pewarnaan dengan system aditiv) khususnya untuk tampilan pada layar Monitor.
RealMedia: Pengenbangan khusus untuk keperluan internet sehingga fungsi streaming kompresi memiliki transfer rate yang rendah. Dapat berfungsi baik dengan “RealMedia-Server”.maupun tanpa “RealMedia-Server”.
Realtime: Istilah dalam dunia computer yang merupakan bagian dari jenis pengoperasian dimana penerimaan dan proses data begitu pula pengembalian hasil berlangsung begitu cepat sehingga berkesan bahwa input-proses-output serentak. Pada suatu Sistem-NLE pada saat penambahan efek dan overblending proses render segera dilaksanakan dan tanpa interrupt (penundaan karena perhitungan render).Rendering: Proses perhitungan matematik sebagai hasil dari efek-efek transformasi untuk frame video (Contoh: perubahan ukuran, efek-efek, gerak).
Resolution: Jumlah Informasi pada satu Frame Video, biasanya diukur dari jumlah pixel horisontal dikalikan jumlah pixel vertikal (Contoh: 640x480). Jika faktor-faktor lainnya tidak ada perobahan maka resolusi yang lebih tinggi berarti kualitas gambar lebih baik.
S-Video: Kependekan dari Super Video, suatu teknologi pemindahan sinyal Video dengan kabel, dimana informasi video dipisah atas sinyal Luminance dan Chrominance (S-Video sinonim untuk Y/C-Video).
SECAM: Mirip dengan Format-PAL dengan 25 FPS. Suatu teknik siaran TV warna yang dipakai di Negara Perancis, Timur tengah dan di Afrika. Camera dan Player menggunakan Format-PAL.
Streaming: Pengiriman data video melalui internet atau jaringan lain, dimana video langsung dapat dilihat meskipun proses pengiriman masih berlangsung.
Titlelgenerator: Pembangkit (Generator) huruf.
Threepointprocess: Salah satu fungsi pada Adobe Premiere, yang memungkinkan menyisipan suatu Clip pada program yang sudah ada, jika hanya dikenal tiga atau empat In- dan Out-Point saja.
Timecode: Pada Video ditambahkan pengukuran waktu, yang dapat memungkinkan pemrosesan gambar dengan tepat. Timecode dapat diartikan sebagai alamat pada suatu pita perekam.
Editwindows (Timeline): Lembar kerja NLE yang disusun secara grafis atas dasar panjang program untuk keperluan Clips-clips Video, Audio dan Visualisasi Grafis .
Overblending: Perpindahan dari satu Clip ke Clip berikutnya. Pertukarannya secara visual sering diberi efek-efek tambahan dimana elemen Clips satu dengan lainnya dicampur.
Transparence: Prosentase Penutupan suatu Videoclips atau Videoelemen.
Trimming: Mengolah setiap Frame pada suatu Clips atau mengolah hubungan antar Clips.
24-Bit-Farbe: Standar warna yang dewasa ini dipakai pada Komputer. Masing-masing komponen warna merah(Red), hijau(Green) dan biru(Blue) disimpan pada informasi 8 Bit (3X8 Bit=24 Bit). Dengan komposisi warna 24 Bit dapat menghasilkan lebih dari satu juta (1048576) variasi warna g.
Uncompressed: Asli, data video digital disimpan apa adanya.
VIDEO CAPTURE : Khususnya untuk Kamera Analog dan juga beberapa tipe Kamera Digital diperlukan Video Capture Card untuk keperluan pemindahan gambar video kedalam computer. Cukup banyak yang ditawarkan dipasaran mulai dari yang stand alone (hanya khusus keperluan video capturing), menyatu dengan grafik card (Combo Card) atau dengan fasilitas tambahan seperti TV-Card.
VIDEO CAPTURE BOX: Fungsinya sama dengan Capture Card , untuk perbandingannya mirip dengan MODEM internal dan external. Tetapi ada juga Video Capture Box yang terdiri dari Video Capture Card ditambah interface tambahan untuk mempermudah penyambungan Komputer dengan perangkat Audio/Video.
VIDEO CAPTURE CARD: Card ini dipasang Hardwarenya pada salah satu slot (PCI) dan setelah software di instalasi, komputer ini dapat memberika fungsi tambahan yaitu digitalisasi informasi Video analog. Dengan bantuan CODEC (Hardware/Software) kartu ini dapat mengecilkan file-file data Video dan sebaliknya dapat menampilkan kembali file-file yang terkompresi pada layar Monitor.
XLR-Stecker: Steker dengan 3 Pin, penggunaan sinyal audio secara professional, contoh Mic, Pada umumnya menggunakan Sinyal simetris.
Y/C-Video: Pada Video Sinyal dimana informasi Chrominance dan Luminance secara fisiknya dipisahkan sehingga kualitas gambar dapat ditingkatkan (sinonim untuk S-Video).
YCC: Suatu sinyal Video yang terdiri atas Luminance „Y“-Komponen dan dua Crominance „C“-Komponen.

No comments: