Allah berfirman tentang tujuan diturunkannya Al-Qur'an untuk manusia:
�Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.�
(QS. Shaad, 38: 29)
�Sekali-kali tidak demikian halnya. Sesungguhnya Al-Qur�an itu adalah peringatan. Maka barangsiapa menghendaki, niscaya dia mengambil pelajaran daripadanya (Al-Qur�an). Dan mereka tidak akan mengambil pelajaran daripadanya kecuali (jika) Allah menghendakinya. Dia (Allah) adalah Tuhan Yang patut (kita) bertakwa kepada-Nya dan berhak memberi ampun.�
(QS. Al-Muddatstsir, 74: 54-56)
Banyak orang membaca Al-Qur'an, namun yang penting adalah sebagaimana yang Allah nyatakan dalam ayat-Nya yakni merenungkan tiap ayat Al-Qur'an, mengambil pelajaran dari ayat tersebut dan memperbaiki perilaku seseorang sesuai dengan pelajaran yang terkandung di dalamnya. Orang yang membaca ayat: �Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.� (QS. Alam Nasyrah, 94: 5-6), misalnya, akan merenungkan ayat ini: ia paham bahwa Allah menciptakan kemudahan disamping setiap kesulitan, karena itu yang ia harus lakukan ketika menemui sebuah kesulitan adalah percaya penuh kepada Allah dan menantikan kemudahan yang akan datang kemudian. Dengan janji Allah ini, ia melihat bahwa putus harapan atau menjadi panik di saat munculnya kesulitan adalah sebuah tanda dari lemahnya iman. Setelah membaca dan merenungkan ayat di atas, perilakunya selalu sejalan dengan ayat tersebut sepanjang hidupnya.
Dalam Al-Qur'an, Allah mengisahkan beberapa pelajaran dari kehidupan para nabi dan rasul yang hidup di masa lampau agar manusia dapat melihat bagaimana perilaku, pembicaraan dan kehidupan manusia yang diridhai Allah, dan menjadikan mereka sebagai panutan. Allah berfirman dalam beberapa ayat-Nya bahwa manusia hendaknya memikirkan dan mengambil pelajaran dari kisah-kisah para rasul tersebut:
�Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.�
(QS. Yuusuf, 12: 111)
�Dan juga pada Musa (terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah) ketika Kami mengutusnya kepada Fir'aun dengan membawa mu'jizat yang nyata.�
(QS. Adz-Dzaariyaat, 51: 38)
�Maka Kami selamatkan Nuh dan penumpang-penumpang bahtera itu dan Kami jadikan peristiwa itu pelajaran bagi semua umat manusia.�
(QS. Al-Ankabuut, 29: 15)
�Dan sesungguhnya telah Kami binasakan orang yang serupa dengan kamu. Maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?�
(QS. Al-Qamar, 54: 51)
�Dan Kami angkut Nuh ke atas (bahtera) yang terbuat dari papan dan paku, yang berlayar dengan pemeliharaan Kami sebagai balasan bagi orang-orang yang diingkari (Nuh). Dan sesungguhnya telah Kami jadikan kapal itu sebagai pelajaran, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran? Maka alangkah dahsyatnya adzab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku. Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur�an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?�
(QS. Al-Qamar, 54: 13-17)
Allah telah menurunkan Al-Qur'an untuk semua manusia sebagai petunjuk. Oleh karena itu, memikirkan setiap ayat Al-Qur'an dan menjalani hidup sesuai Al-Qur'an dengan mengambil pelajaran dan peringatan dari setiap ayatnya adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan keridhaan, kasih sayang dan surga Allah.
Tentang apakah di dalam Al-Qur'an Allah mengajak manusia untuk berpikir?
Allah mengajak manusia untuk memikirkan penciptaan dirinya sendiri
Allah mengajak manusia untuk memikirkan tentang penciptaan alam semesta
Allah İnsanı Dünya Hayatının Geçiciliğini Düşünmeye Çağırır
Dünya hayatının örneği, ancak gökten indirdiğimiz, onunla insanların ve hayvanların yediği yeryüzünün bitkisi karışmış olan bir su gibidir. Öyle ki yer, güzelliğini takınıp süslendiği ve ahalisi gerçekten ona güç yetirdiklerini sanmışlarken (işte tam bu sırada) gece veya gündüz ona emrimiz gelmiştir de, dün sanki hiçbir zenginliği yokmuş gibi, onu kökünden biçilip atılmış bir durumda kılmışız. Düşünen bir topluluk için biz ayetleri böyle birer birer açıklarız. (Yunus Suresi, 24)Hangi biriniz ister ki, altından ırmaklar akan hurmalardan, üzümlerden bir bahçesi olsun, içinde kendisinin olan bütün ürünler de bulunsun; fakat kendisine ihtiyarlık gelip çatsın, (üstelik) zayıf ve küçük çocukları olsun (böyle bir durumda iken) ona (bahçesine) ateşli bir kasırga isabet etsin de yanıversin. İşte Allah size ayetleri böyle açıklar, ki düşünesiniz. (Bakara Suresi, 266)
.
Allah mengajak manusia untuk memikirkan sifat kehidupan dunia yang sementara
�Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya.�
(QS. Al-Baqarah, 2: 266)
Allah mengajak manusia untuk memikirkan nikmat-nikmat yang mereka miliki
Pernyataan bahwa terjadinya siang dan malam, pergerakan serta posisi bumi dan matahari sebagai sebuah kebetulan adalah sebuah kesalahan yang besar. Allah telah menciptakan siang dan malam untuk manusia saja.
�Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (nya).�
(QS. An-Nahl, 16: 12)
(QS. Al-Jaatsiyah, 45: 13)
�Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan. Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami(nya), dan Dia (menundukkan pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan berlain-lainan macamnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran. Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur. Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk, dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk. Maka apakah (Allah) yang menciptakan itu sama dengan yang tidak dapat menciptakan (apa-apa)? Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran.�
(QS. An-Nahl, 16: 11-17)
�Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun? Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata, untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang kembali (mengingat Allah).�
(QS. Qaaf, 50: 6-8)
Allah mengajak manusia untuk memikirkan tentang dirinya sendiri
(QS. Ar-Ruum, 30: 8)
Allah mengajak manusia untuk berpikir tentang akhlaq yang baik
(QS. Al-An�aam, 6: 152)
(QS. An-Nahl, 16: 90)
�Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.�
(QS. An-Nuur, 24: 27)
Allah mengajak manusia untuk berpikir tentang akhirat, hari kiamat dan hari penghisaban.
(QS. Aali �Imraan, 3: 30)
(QS. Shaad, 38: 45-46)
�Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila Kiamat sudah datang?�
(QS. Muhammad, 47: 18)
.
Allah mengajak manusia untuk memikirkan makhluk hidup yang Dia ciptakan
(QS. An-Nahl, 16: 68-69).
Allah mengajak manusia untuk memikirkan adzab yang dapat secara tiba-tiba menimpanya
(QS. Al-An�aam, 6: 40)
�Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku jika Allah mencabut pendengaran dan penglihatan serta menutup hatimu, siapakah tuhan selain Allah yang kuasa mengembalikannya kepadamu?" Perhatikanlah bagaimana Kami berkali-kali memperlihatkan tanda-tanda kebesaran (Kami), kemudian mereka tetap berpaling (juga).
(QS. Al-An�aam, 6: 46)
Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku jika datang siksaan Allah kepadamu dengan sekonyong-konyong, atau terang-terangan, maka adakah yang dibinasakan (Allah) selain dari orang yang dzalim?"
(QS. Al-An�aam, 6: 47)
�Dan tidaklah mereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, dan mereka tidak (juga) bertaubat dan tidak (pula) mengambil pelajaran?�
(QS. Yuunus, 10: 50)
�Dan tidaklah mereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, dan mereka tidak (juga) bertaubat dan tidak (pula) mengambil pelajaran?�
(QS. At-Taubah, 9: 126)
�Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat) sesudah Kami binasakan generasi-generasi yang terdahulu, untuk menjadi pelita bagi manusia dan petunjuk dan rahmat, agar mereka ingat.�
(QS. Al-Qashas, 28: 43)
�Dan sesungguhnya telah Kami binasakan orang yang serupa dengan kamu. Maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?�
(QS. Al-Qamar, 54: 51)
�Dan sesungguhnya Kami telah menghukum (Fir'aun dan) kaumnya dengan (mendatangkan) musim kemarau yang panjang dan kekurangan buah-buahan, supaya mereka mengambil pelajaran.
(QS. Al-A�raaf, 7: 130) .
Allah mengajak manusia untuk memikirkan tentang Al-Qur'an
(QS. An-Nisaa�, 4: 82)
�Maka apakah mereka tidak memperhatikan perkataan (Kami), atau apakah telah datang kepada mereka apa yang tidak pernah datang kepada nenek moyang mereka dahulu?�
(QS. Al-Mu�minuun, 23: 68)
(QS. Shaad, 38: 29)
�Sesungguhnya Kami mudahkan Al Qur'an itu dengan bahasamu supaya mereka mendapat pelajaran.�
(QS. Ad-Dukhaan, 44: 58)
�Sekali-kali tidak demikian halnya. Sesungguhnya Al Qur�an itu adalah peringatan.Maka barangsiapa menghendaki, niscaya dia mengambil pelajaran daripadanya (Al Qur�an).�
(QS. Al-Muddatstsir, 56: 54-55)
�Dan demikianlah Kami menurunkan Al Qur'an dalam bahasa Arab, dan Kami telah menerangkan dengan berulang kali, di dalamnya sebahagian dari ancaman, agar mereka bertakwa atau (agar) Al Qur'an itu menimbulkan pengajaran bagi mereka.�.
(QS. Thaahaa, 20: 113).
Rasul-rasul Allah mengajak umatnya yang kurang dalam hal pemahaman untuk berpikir
�Katakanlah: Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah: "Apakah sama orang yang buta dengan yang melihat?" Maka apakah kamu tidak memikirkan(nya)?"
(QS. Al-An�aam, 6: 50)�Dan dia dibantah oleh kaumnya. Dia berkata: "Apakah kamu hendak membantah tentang Allah, padahal sesungguhnya Allah telah memberi petunjuk kepadaku". Dan aku tidak takut kepada (malapetaka dari) sembahan-sembahan yang kamu persekutukan dengan Allah, kecuali di kala Tuhanku menghendaki sesuatu (dari malapetaka) itu. Pengetahuan Tuhanku meliputi segala sesuatu. Maka apakah kamu tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) ?"
(QS. Al-An�aam, 6: 80)
Allah mengajak manusia berpikir untuk melawan pengaruh syaitan
(QS. Al-A�raaf, 7: 200-202)
Perintah Allah untuk mengarahkan orang yang diberi penjelasan tentang ajaran agama agar berpikir secara mendalam.
(QS. Thaahaa, 20: 42-44)
Allah mengajak manusia untuk berpikir tentang kematian dan mimpi
(QS. Az-Zumar, 39: 42)
No comments:
Post a Comment