Berkedok Membeli Rumah
Dari: Amir Saepuddin
Saya memiliki sebuah rumah di Serang, Banten, dan hendak dijual. Saya lalu mengiklankannya disebuah Media lokal di Serang-Banten. Selang beberapa hari ada orang menelphon kepada saya dengan nomor 0813 1555 5278 mengaku bernama Lukman (orang ini ramah sekali), berminat terhadap rumah saya dan istri dia katanya sudah melihatnya dan cocok. Kemudian terjadilah tawar menawar dan disepakati harga jual rumah tersebut, kemudian dia minta No. Rek saya untuk mentransfer uang muka.
Beberapa jam kemudian dia menelepon kembali bahwa uang muka sudah ditransfer, namun karena hari sudah sore dan keadaan di tempat saya sedang hujan jadi saya tidak langsung mengeceknya padahal dia meminta saya agar segera mengeceknya dengan alasan dia mentransfer tapi kertas struk dari ATM tidak keluar karena sudah habis. Saya baru sempat mengecek keesokan harinya dan ternyata saldo saya tidak berubah dan segera saya memberitahukan kepada Bapak Lukman bahwa tidak ada transfer yang masuk, tetapi dia bilang sudah. Akhirnya dia telepon ke Bank yang bersangkutan, dan dia bilang transfer tidak ada masalah. Kemudian dia menelphon kembali ke Bank tersebut dan disambungkan kepada saya, akhirnya saya diberitahukan oleh orang yang mengaku dari pihak Bank bahwa transaksi tidak ada masalah.
Kemudian saya disuruh menuju ke ATM kembali bahwa saya akan dipandu untuk memperoleh dana yang ditransfer oleh Bapak Lukman. Singkat cerita saya ke ATM kembali,dengan dipandu oleh orang yang mengaku dari Bank dia memandu saya menyuruh memasukkan ATM saya, kemudian PIN selanjutnya disuruh cek saldo dan menyebutkan jumlah saldo kepada orang Bank tersebut. Setelahnya, saya harus menekan transfer, menekan jumlah rupiah dengan memasukkan beberapa digit angka (sepintas memang tidak terlalu terlihat seperti suatu nominal uang karena angka tersebut dimulai dengan 000). Namun sebelum ke proses selanjutnya saya sadar bahwa ini penipuan masa orang yang mau menerima dana kok harus menekan tombol transfer, akhirnya saya cancel saja.
Ternyata setelah saya konfirmasi ke Satpan Bank tempat saya menyimpan dana ternyata benar itu modus penipuan. Jadi saya mohon kepada para pembaca yang hendak menjual sesuatu dan mengiklankannya di surat kabar agar berhati-hati dengan orang yang hendak membeli barang kita jangan-jangan dia hendak menipu kita.
Amir Saepuddin
dc2net_muth@yahoo.com
Jl. Madrasah Islamiyah No. 156 Cilimus
Kuningan, Jawa Barat
Dari: Amir Saepuddin
Saya memiliki sebuah rumah di Serang, Banten, dan hendak dijual. Saya lalu mengiklankannya disebuah Media lokal di Serang-Banten. Selang beberapa hari ada orang menelphon kepada saya dengan nomor 0813 1555 5278 mengaku bernama Lukman (orang ini ramah sekali), berminat terhadap rumah saya dan istri dia katanya sudah melihatnya dan cocok. Kemudian terjadilah tawar menawar dan disepakati harga jual rumah tersebut, kemudian dia minta No. Rek saya untuk mentransfer uang muka.
Beberapa jam kemudian dia menelepon kembali bahwa uang muka sudah ditransfer, namun karena hari sudah sore dan keadaan di tempat saya sedang hujan jadi saya tidak langsung mengeceknya padahal dia meminta saya agar segera mengeceknya dengan alasan dia mentransfer tapi kertas struk dari ATM tidak keluar karena sudah habis. Saya baru sempat mengecek keesokan harinya dan ternyata saldo saya tidak berubah dan segera saya memberitahukan kepada Bapak Lukman bahwa tidak ada transfer yang masuk, tetapi dia bilang sudah. Akhirnya dia telepon ke Bank yang bersangkutan, dan dia bilang transfer tidak ada masalah. Kemudian dia menelphon kembali ke Bank tersebut dan disambungkan kepada saya, akhirnya saya diberitahukan oleh orang yang mengaku dari pihak Bank bahwa transaksi tidak ada masalah.
Kemudian saya disuruh menuju ke ATM kembali bahwa saya akan dipandu untuk memperoleh dana yang ditransfer oleh Bapak Lukman. Singkat cerita saya ke ATM kembali,dengan dipandu oleh orang yang mengaku dari Bank dia memandu saya menyuruh memasukkan ATM saya, kemudian PIN selanjutnya disuruh cek saldo dan menyebutkan jumlah saldo kepada orang Bank tersebut. Setelahnya, saya harus menekan transfer, menekan jumlah rupiah dengan memasukkan beberapa digit angka (sepintas memang tidak terlalu terlihat seperti suatu nominal uang karena angka tersebut dimulai dengan 000). Namun sebelum ke proses selanjutnya saya sadar bahwa ini penipuan masa orang yang mau menerima dana kok harus menekan tombol transfer, akhirnya saya cancel saja.
Ternyata setelah saya konfirmasi ke Satpan Bank tempat saya menyimpan dana ternyata benar itu modus penipuan. Jadi saya mohon kepada para pembaca yang hendak menjual sesuatu dan mengiklankannya di surat kabar agar berhati-hati dengan orang yang hendak membeli barang kita jangan-jangan dia hendak menipu kita.
Amir Saepuddin
dc2net_muth@yahoo.com
Jl. Madrasah Islamiyah No. 156 Cilimus
Kuningan, Jawa Barat
No comments:
Post a Comment