Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

2008/11/27

Wisata Maluku

Wisata Maluku - Hanimua Sudah Disambangi Wisman


Jakarta - Pantai Hunimua Indah yang terletak Desa Liang, 32 km dari Ambon atau 15 kilometer dari Pantai Natsefa, belum lama ini mendapat bantuan pembenahan atau perbaikan kawasan dari Dinas Pariwisata, Pemda Maluku. Kawasan wisata pantai ini memang dikelola secara kusus oleh Pemda Maluku.

"Kami telah memperbaiki semua tempat peristirahatan, tenda-tenda, rumah adat (Baileo) Maluku dan kamar mandi. Hanya saja fasilitas air bersih dan listrik hingga kini belum dibenahi, padahal kita sudah usulkan ke gubernur. Makanya untuk masalah air, kami masih membeli seharga Rp 70 ribu per truk," kata M. Bisri, pengelola Pantai Hanimua Indah.

Hanimua
Selain itu, M. Basri dan kawan-kawannya juga melakukan penghijauan di sekitar lokasi wisata ini. "Ya, untuk menambah kesan alamiah Pantai Hunimua Indah," kata Basri.

Untuk mencapai kawasan wisata yang dibangun sejak 1979 ini, dapat menggunakan kendaraan roda dua atau trayek angkutan umum seharga Rp 7.500,- Sementara itu bea masuk lokasi wisata adalah Rp 1.500,- untuk anak-anak dan Rp 2.000,- untuk dewasa. Roda dua dikenakan bea Rp 2500,- sedang roda empat Rp 3000,-

Sebelum konflik meletus, Pantai Hanimua Indah sering disinggahi turis asing. Mereka datang untuk menyelam, menikmati pemandangan bawah laut. Selain menyelam, para turis ini juga menggemari kegiatan memancing. Ikan bakar, rujak dan kelapa muda menjadi makanan nikmat yang disajikan kepada para wisatawan, baik lokal maupun asing.

Pantai ini memiliki pasir putih sepanjang 1 km dan lebar 300 meter sehingga para turis sangat leluasa untuk bersenag-senang di hamparan pasir putih yang bersih. Selain itu, mereka juga bisa menikmati rimbunan pepohonan beringin hutan, yang tumbuh subur seakan melindungi hamparan pasir.

Pada masa pascakonflik ini, orang asing datang ke Pantai Hanimua Indah berasal dari dari Jerman, Inggris, Autralia, Nigeria, Kanada dan Belanda. "Anda sudah lihat, dua orang turis anak muda baru keluar tadi dari sini. Mereka dari Kanada," kata M. Bisri.

Basri optimis, Pantai Hanimua Indah akan bangkit kembali dan ramai dikunjungi turis asing. Kuncinya adalah, keadaan aman, tak ada kerusuhan tak ada keributan. Selanjutnya pemda memang dituntut kerja kerasnya untuk meyakinkan calon-calon turis lokal maupun mancanegara, bahwa Maluku sudah benar-benar aman.

Toh, jika Pantai Hanimua Indah ramai lagi, pemda juga yang paling mendapatkan keuantungan. Dari sisi pendapatan, kawasan wisata ini pernah memberikan kontribusi pendapatan daerah yang lumayan. Menurut pengakuan Bisri, pihaknya dalam dalam hari libur sebelum konflik dapat meraih Rp 3 sampai Rp 4 juta dari bea masuk pengunjung per hari. Namun jika hari biasa hanya dapat Rp 20 ribu.

Dari pendapatan yang dihasilkan lokasi wisata ini, untuk tahun 2003-2004, sebesar Rp 60 juta. Sementara tahun 2004-2005, pendapatan sangat minim. "Faktor kondisi keamanan sangat berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan," tegas Basri.

Sementara itu, salah seorang warga, Ny Halija Lestusen (48) yang menjajakan dagangannya di lokasi wisata menuturkan, jika pada hari libur, dia menghasilkan keuntungan Rp 500 ribu hingga Rp 700 ribu per Minggu.

"Biasanya dagangan ini kami ambil di toko, kemudian dijual dengan harga naik sebesar lima persen. Kami sendiri tidak di kenakan bea masuk ke lokasi wisata. Soalnya kebersihan dan keindahan lokasi juga merupakan bagian dari tanggungjawab dan kewajiban kami," tutur ibu enam orang anak ini. (diks)






No comments: