Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

2008/11/26

dolan

Wisata Semarang

Sejarah suatu bangsa bisa ditelusuri lewat berbagai bangunan tuanya. Di Kota Semarang, Jawa Tengah, menyimpan berbagai gedung tua yang umurnya ratusan tahun, bangunan tersebut merupakan saksi bisu dari kemegahan zaman dahulu dan juga jadi sejarah pahit masa penjajahan. Di Kota Semarang juga lah, berdiri Masjid megah yang merupakan Masjid terbesar di Jawa Tengah, Masjid Agung Jawa Tengah.

Kali ini kru CahAndong bersama para personil Loenpia sebagai tuan rumah menelusuri tempat wisata yang ada di Semarang, Minggu 18 februari 2007.

Kota Semarang

Klenteng Sam Poo Kong

Klenteng Sam Poo Kong terletak di barat daya kota Semarang, tepatnya di daerah Simongan. Keberadaan tempat ini tak terlepas dari sosok Laksamana Tiongkok bernama Zheng He/Cheng Ho. Menurut cerita, Laksamana Zheng He sedang mengadakan pelayaran menelusuri pantai Laut Jawa untuk tujuan politik dan dagang, karena tiba tiba ada awak kapal yang sakit, akhirnya ia memerintahkan untuk mendarat dulu disuatu desa, yang bernama Simongan. Setelah sampai di darat, ia menemukan sebuah goa batu yang akhirnya digunakan untuk bersemedi dan bersembahyang.

smg22.jpg

Karena merasa nyaman didaerah tersebut, ia memutuskan untuk beberapa waktu beristirahat dan menetap ditempat tersebut. Selama menetap, ia mengajarkan penduduk setempat bersawah dan berladang. Karena ia harus melanjutkan pelayarannya, ia pun meninggalkan tempat tersebut, tapi banyak awak kapalnya yang menikah dengan penduduk setempat dan menetap di daerah Simongan. Sehingga sampai sekarang daerah Simongan banyak dihuni oleh penduduk keturunan Tiongkok.

smg33.jpg

Untuk mengenang jasa-jasa dari Laksamana Zheng He/Cheng Ho, penduduk setempat mendirikan sebuah Klenteng disekitar gua tersebut. Yang akhirnya disebut dengan Klenteng Sam Poo Kong atau Sam Poo Thay Jin.

Lawang Sewu

Satu lagi gedung tua yang sangat menarik perhatian di kota Semarang adalah Gedung Lawang Sewu. Bangunan yang berdiri megah dan kokoh ini dinamakan Lawang Sewu karena memiliki banyak pintu (lawang dalam Bahasa Jawa berarti pintu, sewu artinya seribu) disamping busur busur yang menjulur mengisi lorong lorong memenuhi permukaan gedung ini.

smg55.jpg

Pada zaman penjajahan Belanda, bangunan ini merupakan pusat perkantoran kereta api kolonial atau dalam bahasa belandanya disebut NIS (Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij) yang merupakan perusahaan kereta api pertama di Jawa. Bangunan Lawang Sewu dirancang oleh arsitek C.Citroen dari Firma J.F. Klinikhamer dan B.J. Quendang.

smg67.jpg

Pada saat terjadi pertempuran Lima hari di Semarang yaitu pada bulan Oktober 1945, halaman depan Lawang Sewu dijadikan ajang pertempuran antara pejuang kita melawan kolonial Belanda. Gedung Lawang Sewu dijadikan tempat penyiksaan dan pembantaian pejuang kita oleh Belanda. Setelah kejadian itu didirikanlah prasasti disekitar gedung tersebut.

Karena aura dalam gedung Lawang Sewu yang begitu mistis, gedung ini sempat dijadikan tempat uji nyali oleh acara “Dunia Lain” yang disiarkan oleh Trans TV. Sayang bangunan ini seolah-olah dibiarkan begitu saja tanpa ada perbaikan dan perawatan disana sini, sehingga sebagian karya arsitektur yang bernilai tinggi ini rusak begitu saja.

smg88.jpg

Masjid Agung Jawa Tengah

Masjid Agung Jawa Tengah dibangun di areal seluas kurang lebih 10 hektar, dengan luas bangunan utama seluas 7.699 meter persegi yang kira kira mampu menampung jama’ah 6000 orang. Arsitektur masjid ini merupakan perpaduan antara arsitektur Jawa, Arab dan Yunani.

smg99.jpg

Masjid ini didirikan pada tanggal 6 September 2002 dan baru diresmikan pada tanggal 14 November 2006 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Masjid ini juga dilengkapi dengan Convension Hall disebelah kanan, sedang di bagian kiri terdapat perpustakaan modern (digital library). Pelataran Masjid dilengkapi dengan 6 buah payung raksasa yang bisa membuka dan menutup secara otomatis.

smg100.jpg

Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, Masjid Agung Jawa Tengah juga sebagai objek wisata religius. Terdapat sebuah menara yang dinamakan menara Al Husna yang tingginya kira kira 100 meter dan terdiri atas 19 lantai. Di lantai paling atas terdapat teropong yang disewakan bagi pengunjung yang ingin melihat kota Semarang dari atas.

smg111.jpg

Taman Tabanas

Bagi pengunjung yang ingin melihat kota Semarang di malam hari, bisa menuju tempat wisata Taman Tabanas. Disana kita bisa melihat Semarang dengan lampunya yang berkedip kedip sambil menikmati jagung bakar dan segelas kopi. Dan yang terakhir jangan lupa mencopa makanan khas Semarang yaitu lumpia, sayang kemarin kami tidak sempat mencicipi makanan tersebut dikarenakan waktu yang terbatas.

Demikian liputan dari Semarang, kami ucapakan terimakasih buat temen temen Loenpia yang sudah menyambut kami dengan hangat…

– Salam Andong –

No comments: