|
| INFORMASI UMUM Propinsi Daerah Istimewa Aceh merupakan bagian paling Barat Kepulauan Nusantara dengan luas area sebesar ± 55.390 km². Dibagian tengah Propinsi Daerah Istimewa Aceh terbentang pegunungan Bukit Barisan. Keindahan alam daerah Aceh yang paling penting adalah hutan tropis basah, lereng-lereng dan gunung merapi. Gunung merapi yang semi aktif dan ditumbuhi dengan hutan lebat banyak terdapat sumber air panas dan danau, serta hutan itu sendiri merupakan habitat yang baik bagi sejumlah binatang dan tumbuhan langka yang masih bersisa. Kekhasan lain yang terdapat didaerah ini antara lain dimana banyak terdapat aneka ragam buah-buahan dikala musimnya seperti mangga, durian, rambutan, langsat, manggis, dsb. Para pengunjung dapat menikmati buah-buahan segar itu langsung di kebun petani ketika melakukan perjalanan di kampung-kampung. Disamping itu, Aceh juga terkenal dengan masakan khasnya yang terdiri dari Kari Kambing, Kepiting Besar, Udang Besar, cumi-cumi, kerang, telur penyu dan aneka ragam hasil laut dan pertanian lainnya. Dalam bidang perindustrian Aceh juga sangat menonjol. Pabrik LNG Arun di Lhokseumawe merupakan primadona industri darah ini. Disamping itu dalam kaitannya dengan pabrik gas tersebut, kini berdiri pula pabrik-pabrik lain seperti pupuk, kertas kraft, cat dll. Dekat kota Banda Aceh juga sudah dibangun pabrik semen yang mampu mensuplay produknya untuk Aceh, Sumatera Utara bahkan Bangladesh dan Thailand. Di Langsa pun kini terdapat pabrik pengolahan plywood yang besar yang sudah mampu mengekspor hasilnya ke Singapura, Malaysia, Jepang dan Timur Tengah. Komoditi Ekspor lainnya dari Aceh antara lain kopi, karet, minyak kelapa sawit, arang, udang segar, ikan minyak hiyu, pinang, kemiri, minyak nilam, kulit kerang, dsb. Pintu Aceh |
| Peta Aceh BUDAYA ACEH Aceh merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki aneka ragam budaya yang menarik khususnya dalam bentuk tarian, kerajinan dan perayaan. Di Propinsi Daerah Istimewa Aceh terdapat empat suku utama yaitu suku Aceh, Gayo, Alas dan Tamiang. Suku Aceh merupakan kelompok mayoritas yang mendiami kawasan pesisir Aceh. Orang Aceh yang mendiami kawasan Aceh Barat dan Selatan terdapat sedikit perbedaan kultural yang nampak nya banyak dipengaruhi oleh gaya kebudayaan Minangkabau. Hal ini mungkin karena nenek moyang mereka yang pernah bertugas diwilayah itu ketika berada di bawah protektorat kerajaan Aceh tempo dulu dan mereka berassimilasi dengan penduduk disana. Suku Gayo dan Alas merupakan suku minoritas yang mendiami dataran tinggi di kawasan Aceh Tengah dan Aceh Tenggara. Kedua suku ini juga bersifat patriakhat dan pemeluk agama Islam yang kuat. Setiap suku tersebut memiliki kekhasan tersendiri seperti bahasa, sastra, nyanyian, tarian, musik dan adat istiadat. Kebudayaan Aceh sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Islam. Tarian, kerajinan, ragam hias, adat istiadat, dll semuanya berakar pada nilai-nilai keislaman. Contoh ragam hias Aceh misalnya, banyak mengambil bentuk tumbuhan seperti batang, daun, dan bunga atau bentuk obyek alam seperti awan, bulan, bintang, ombak, dsb. Hal ini karena menurut ajaran Islam tidak dibenarkan menampilkan bentuk manusia atau binatang sebagai ragam hias. Aceh sangat lama terlibat perang dan memberikan dampak amat buruk bagi keberadaan kebudayaannya. Banyak bagian kebudayaan yang telah dilupakan dan benda-benda kerajinan yang bermutu tinggi jadi berkurang atau hilang. |
No comments:
Post a Comment