Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

2008/11/23

Wisata Bangka Belitung

Profil Provinsi Bangka Belitung

Pilih Provinsi
Demografi | Ekonomi | Wisata | KBI

Kepulauan Bangka Belitung mempunyai potensi wisata yang sangat potensial baik wisata pantai, wisata alam, wisata budaya, maupun wisata sejarah diantaranya adalah:

1. Wisata Pantai
Hampir di setiap bagian pulau Bangka dan Belitung memiliki pantai yang indah, bersih, landai dan masih alami. Beberapa di antaranya adalah:

  • Pantai Pasir Padi
    Terletak di Kecamatan Bukit Intan, Kota Pangkalpinang. Pantai ini berpasir coklat dan bersih

  • Pantai Matras
    Terletak di desa Matras, kelurahan Sinar Jaya, kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka yang terletak di sebelah timur laut Pulau Bangka. Pantai ini landai dan berpasir putih dengan panjang pantai 3 km dan lebar 20-30 m. pantai ini dilatarbelakangi pepohonan kelapa dan aliran sungai alami.

  • Pantai Parai Tenggiri
    Terletak di Desa Matras, kelurahan Sinar Jaya, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka. Dilengkapi dengan fasilitas wisata resort dan klasifikasi hotel berbintang empat.

  • Pantai Tanjung Pesona
    Terletak di Desa Rambak, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Sungailiat, berjarak sekitar 9 km dari kota Sungailiat. Pantai ini berada di tengah antara Pantai Teluk Uber dan Pantai Tikus. Mempunyai panorama laut lepas, di atas tanjung dengan bebatuan besar. Dilengkapi dengan fasilitas wisata dengan klasifikasi hotel berbintang tiga.

  • Pantai Air Anyer
    Terletak di Desa Air Anyer, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, berjarak sekitar 15 km dari Kota Sungailiat ke arah Pangkalpinang. Sering diadakan Upacara Rebo Kasan sebagai ucapan syukur dan doa kepada Tuhan YME sebelum pergi ke laut untuk mencari ikan.

  • Pantai Penyusuk
    Terletak di Desa Bukit Ketok, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka, berjarak sekitar 7 km dari Kota Sungailiat. Panjang pantai sekitar 4 km, landai, berpasir putih dengan air yang jernih. Di pantai ini wisatawan dapat menyaksikan saat matahari terbenam.

  • Pantai Tanjung Kalian
    Terletak di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat, terletak sekitar 9 km dari kota Mentok. Di sini terdapat Mercusuar yang dibangun pada tahun 1862. terdapat pula monument peringatan 21 (dua puluh saru) perawat Australia yang gugur dalam peristiwa pemboman kapal laut Australia oleh tentara Jepang pada tanggal 16 Februari 1942.

2. Wisata Alam

  • Hutan Wisata Sungailiat
    Obyek wisata ini terletak di Kelurahan Parit Padang, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, tepatnya di jantung kota Sungailiat yang berhadapan dengan Masjid Agung. Tempat ini sering digunakan untuk berkemah bagi para pelajar, pramuka dan remaja. Tempat ini juga cocok untuk istirahat sekedar menikmati pepohonan yang lebat dan tinggi.

  • Kolam Pemancingan
    Obyek wisata ini terlerak di Kelurahan Sungailiat, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, berada di pinggir jalan Jenderal Sudirman, Sungailiat. Tempat ini sering digunakan oleh masyarakat untuk beristirahat sambil menyalurkan hobi memancing ikan air tawar yang cukup beragam.

  • Pemandian Air Panas Tirta Pemali
    Obyek wisata ini merupakan aset wisata unggulan disamping wisata pantai. Terletak di Desa Pemali, Kecamatan Pemali, Kabupaten Bangka dan Kota Sungailiat. Lokasi sumber air panas di Pemali pertama kali ditemukan pada zaman pemerintah kolonial Belanda pada saat melakuknan eksplorasi timah oleh perusahaan B.T.W (Banka Tim Winning Bedrijf) yaitu perusahaan milik Belanda yang khusus bergerak di sektor pertambangan timah Pulau Bangka. Setelah kemerdekaan RI, perusahaan penambangan timah diambil alih dan pemerintah kolonial menjadi sebuah perusahaan pertambangan yang dimiliki oleh negara, yakni PT. Timah dan secara otomatis keberadaan lokasi sumber air panas menjadi bagian kepemilikan dan pengelolaan PN.Timah. pada era dasawarsa 1970-an, Air Panas Pemali dipugar dan dikembangkan oleh perusahaan timah, yang selama beberapa tahun sempat terawat dengan baik dan menjadi salah satu tempat rekreasi masyarakat. Air panas tersebut berasal dari tanah aktif yang mengeluarkan belerang dan sangat cocok bagi wisatawan yang datang untuk kesehatan atau menghilangkan pegal-pegal dengan cara berendam di kolam yang telah disediakan.

  • Pemandian Air Panas Nyelanding
    Obyek wisata ini terletak di Desa Nyelanding, Kecamatan Air Gegas, Kabupaten Bangka Selatan, berlokasi sekitar 68,5 km di antara ibukota Kabupaten Bangka Tengah, Koba dan ibukota Kabupaten Bangka Selatan, Toboali. Obyek wisata ini masih sangat alami berada di tengah hutan dan belum ada fasilitas yang mendukung areal tersebut.

  • Pemandian Air Panas Dendang
    Terletak di Desa Dendang, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat, berlokasi sekitar 71 km dari kota Sungailiat atau sekitar 59 km dari ibukota Kabupaten Bangka Barat, Mentok. Obyek wisata ini masih alami, belum ada fasilitas pendukung dan penataan yang baik.

  • Desa Wisata Nelayan Kurau
    Terletak di Desa Kura, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Barat, sekitar 50 km ke arah selatan dari kota Sungailiat atau sekitar 29 km dari kota Koba. Kegiatan nelayan sehari-hari di perkampungan nelayan dengan suasana kesederhanaan perkampungannya adalah sebagai pencari ikan tradiosional laut. Wisatawan yang berkunjung ke perkampungan ini dapat melakukan kegiatan berperahu menelusuri sungai.

  • Kampung Cina
    Perkampunggan masyarakat asli Cina ini dapat kita temui di Parit Tiga Jebus, Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat. Lokasinya berjarak sekitar 124 km dari kota Sungailiat atau sekitar 78 km dari kota Mentok atau sekitar 58 km dari Kecamatan Kelapa. Pemukiman ini terdapat juga di daerah Kuto Panji, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka, sekitar 54 km dari Kota Sungailiat. Selain itu terdapat pula Kampung Gedong, Desa Lumut, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka, sekitar 51 km dari kota Sungailiat atau sekitar 14 km dari kota Belinyu. Kampung Gedong merupakan perkampungan tua milik sekitar 50 kepala keluarga dari generasi pertama etnis Tionghoa yang datang ke Pulau Bangka untuk dipekerjakan sebagai buruh di pertambangan timah. Kehidupan penduduk perkampungan Cina tersebut rata-rata berdagang dan pembuat makanan khas Bangka seperti kerupuk, kemplang, getas dll.

  • Air Terjun Sadap
    Terletak di Desa Perlang, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah, sekitar 7 km dari Kota Koba. Tempat ini masih alami, belum ada fasilitas yang mendukung.

  • Desa Wisata Bali
    Terdaoat di Trans VI Batu Betumpang, Kecamatan Payung, Kabupaten Bangka Selatan, sekitar 40 km dari Kota Sungailiat atau sekitar 50-80 km dari kota Toboali. Desa ini merupakan desa percontohan dengan penduduk yang berasal dari Bali. Perkampungan desa ini bersih, masyarakatnya bersifat gotong-royong, mempunyai Balai Banjar serta Pura tempat sembahyang untuk Hindu Bali. Di kampung ini dapat pula disaksikan atraksi seni budaya.

  • Gunung Maras
    Terdapat di Desa Rambang, Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka, sekitar 70 km dari kota Sungailiat atau sekitar 33 km dari Kota Belinyu. Merupakan salah satu aset wisata yang cukup menarik untuk dikunjungi terutama oleh penggemar olahraga lintas alam seperti hiking, kamping dan mendaki gunung. Alamnya indah dengan pepohonan yang cukup lebat.

  • Gunung Menumbing
    Terletak di Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat, sekitar 30 km dari Kota Mentok. Gunung ini berada pada ketinggian sekitar 800 m dari permukaan laut. Di lokasi ini terdapat hotel dengan fasilitas yang cukup memadai dan terdapat kamar Presiden pertama RI, Soekarno yang pernah dibuang di Pulau Bangka dan menjadi saksi sejarah bagi bangsa Indonesia pada masa kemerdekaan.

  • Wisata Alam Bebas/BIO (Bangka Island Outdoor)
    Terletak di Desa Deniang, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, sekitar 16 km dari kota Sungailiat. Kawasan ini merupakan peninggalan penambangan timah yang dibentuk untuk kegiatan alam bebas. Para wisatawan dapat melakukan kayaking, jungle tracking, mangrove walk, alpine tower, mountain cycling dll.

Selama ini Pulau Bangka terkenal sebagai penghasil timah terbesar di Indonesia, dan sebagai pulau lada putih yang termashur hingga ke mancanegara. Menurut sejarahnya, nama Bangka berasal dari kata ”Wangka” yang berarti timah.

Kata wangka tertoreh pada prasasti Kerajaan Sriwijaya yang ditemukan dekat Kota Kapur, Bangka Barat yang bertarikh 686 Masehi. Prasasti ini tersimpan di Museum Nasional Jakarta. Timah ditemukan pertama kali di Pulau Bangka sekitar tahun 1709, oleh orang-orang Jahore, yang untuk pertama kali digali di daerah Sungai Olin, Kecamatan Toboali.

Pada abad VII, pulau Bangka mulai dikunjungi orang-orang Hindu dari Siantan, Jahore, Malaysia dan Mataram. Kehadiran para pendatang itu, kemudian disusul oleh bangsa Belanda Lalu Inggris dan Jepang saat Perang Dunia II berkecamuk.

Secara Geografis, sebelah utara Pulau Bangka berbatasan dengan Laut Cina Selatan, sebelah barat dengan Selat Bangka dan Selat Gaspar, sebelah Selatan Laut Jawa, sebelah timur dengan Laut Cina Selatan dan dua selat, yakni Selat Karimata dan Selat Gaspar. Secara astronomis, Pulau Bangka berada pada posisi 1′ 30” 3′ 7” Lintang Selatan dan 105′ 107′ Bujur Timur. Luas Pulau ini mencapai ± 11.615 km persegi, dengan kondisi topografi terdiri dari daratan rendah berbukit, rawa-rawa dengan hutan tropis, serta dikelilingi oleh pantai berpasir putih, pemandangan indah serta laut yang jernih.

BANGKA

Pulau Bangka berpenduduk ± 825.236 jiwa dengan kepadatan rata-rata 382.172 jiwa/km2, dengan pertumbuhan penduduk rata-rata 0,22/tahun. Penduduk pulau ini beraneka ragam etnik dari seluruh Indonesia . Mata pencaharian penduduk, ± 66% masih tergandung pada lahan pertanian. Penduduk asli Pulau Bangka memiliki karakter tersendiri yang terbentuk dari pengaruh lingkaran agama dan budaya. Sebagian besar penduduk beragama Islam di samping Kristen, Hindu, Budha dan Kong Fhu Chu.

Di daerah ini banyak sekali tempat wisata yang bisa kita kunjungi, diantaranya adalah Pantai Matras, Pantai Tanjung Pesona. Di pantai tersebut, pengunjung akan menemukan pemandangan pasir putih nan halus bagai mutiara dan pemandangan alam yang mempesona. Hamparan pasir menyatu dengan bebatuan indah di sekitarnya. Panjang pantai ini mencapai 3 km dan lebar 20-30 m yang dilatarbelakangi pepohonan kelapa dan aliran sungai yang jernih dari daratan menuju laut.

Oleh karena keelokan pemandangan dan suasananya, pengunjung sering menyebut pantai ini sebagai “Pantai Surga”. Di antara pantai-pantai indah yang ada di Bangka Belitung, pantai ini merupakan yang paling banyak dikunjungi wisatawan, baik oleh masyarakat Bangka sendiri ataupun wisatawan luar daerah dan mancanegara.

Keistimewaan pantai ini adalah pasir putihnya yang halus, nyiur yang melambai-lambai, dan aliran sungai alami. Keistimewaan lain, lokasinya yang nyaman dan tenang akan memberikan keleluasaan kepada para pengunjung untuk menyantap makanan sambil bersandar di bebatuan alam dan menikmati keindahan suasana pantai.

Pantai indah ini terkenal dengan nama Pantai Matras karena terletak di desa Matras, Kelurahan Sinar Jaya, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka. Terletak di sebelah timur laut Pulau Bangka dan berjarak sekitar 40 km dari Pangkalpinang atau 7 km dari kota Sungailiat. Pengunjung disarankan menggunakan kendaraan sendiri atau taksi dari Sungailit atau Pangkalpinang menuju ke Pantai Matras. Perjalanan dari Pangkalpinang menuju ke lokasi kurang lebih membutuhkan waktu 1 jam dengan jalanan yang naik turun (bergelombang).

Di sekitar lokasi pantai terdapat beberapa hotel, penginapan, layanan tour/travel, dan tempat hiburan. Terdapat juga pusat-pusat penjualan souvenir dan makanan khas Bangka seperti Kemplang Panggang, Kerupuk Ikan, Keretek Ikan/Cumi, Rusip, Belacan/Trasi, Lada Bubuk, dan sebagainya.

BELITUNG

Meskipun dalam beberapa hal Belitung banyak persamaannya dengan Bangka, yaitu pantai indah, laut biru, pasir putih, dan terumbu karang, Belitung memiliki keunikan tersendiri. Pantai yang lebih spesifik dengan bebatuan yang seolah disusun oleh tangan manusia. Keindahan alam ditambah keanekaragaman flora dan fauna serta kekayaan tradisi dan budaya menjadikan geliat pariwisata Belitung sungguh mencengangkan.

Untuk kedepannya besar kemungkinan bahwa pariwisata Belitung merupakan pesaing tangguh bagi pariwisata Bangka, tempat ibu kota provinsi. Pulau mana yang akan unggul? Waktulah yang akan menjawab. Sengaja atau tidak, dengan trik dan kiat masing–masing, dua pulau dalam satu provinsi ini bersaing memperebutkan wisatawan, terutama wisatawan nusantara. Promosi pariwisata yang gencar dan menyeluruh dilakukan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) untuk menggaet wisatawan ke Babel, dianggap belum cukup.

Dua kabupaten ini melakukan promosi lagi sendiri–sendiri, mengisi segala ruang yang tidak terjamah oleh provinsi, seperti menerbitkan buku panduan, leaflet, CD, yang semuanya rancak. Persamaan lainnya ialah penghasil timah dan lada. Tetapi, kerusakan lingkungan sungai, kehancuran akibat tambang timah rakyat di Belitung tidak separah di Bangka.

Di Belitung juga ada bandara yang bisa didarati pesawat Boeing 737–400 atau sejenisnya. Saat ini Bandara Hanadjoeddin didarati dua penerbangan sehari, pagi hari oleh Sriwijaya Air dan Batavia Air. Frekuensi penerbangan sewaktu–waktu bisa ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan melalui laut, pelayaran kapal feri cepat (Jet Foil), Pangkal Pinang (Bangka)–Tanjung Pandan (Belitung) dua kali sehari dengan waktu tempuh sekitar lima jam. Tersedia pula pelayaran dengan kapal cepat angkutan sungai danau dan penyeberangan (ASDP), Belitung–Sunda Kelapa, Jakarta.

Jika di Bangka ada Pantai Tanjung Pesona yang menawan dengan Hotel Tanjung Pesona dan Pantai Parai Tenggiri Parai Beach Resort, di Belitung ada Bukit Berahu Cottages di pinggir pantai Desa Tanjung Binga lengkap dengan kolam renang dan lapangan golf sembilan hole. Di Pantai Tanjung Tinggi, Sijuk ada “Lor In Hotels dan Resorts”. Di Belitung ada pemandian alam “Tirta Merundang Indah” di Desa Air Seruk, Kecamatan Sijuk, 15 km dari Tanjung Pandan. Mudah dicapai dengan berbagai jenis kendaraan, sekitar 30 menit dari Kota Tanjung Pandan.

Keindahan alam juga tampak di Selat Nasik, kecamatan di Pulau Mendanau, sekitar dua jam pelayaran dari Tanjung Pandan ke arah barat. Di sana ada atraksi menarik “Nundak” ikan tenggiri, memancing ikan tenggiri sambil mendayung perahu. Perairan Selat Nasik, potensial budidaya rumput laut dan ikan kerapu. Karena itu, Kecamatan Selat Nasik ditetapkan sebagai etalase perikanan dan kelautan Kawasan Barat Indonesia oleh Departemen Kelautan dan Perikanan. Selat Nasik punya beberapa macam kesenian tradisional yang terus dilestarikan, musik stambul pajar, permainan lesong panjang dan begubang. Ada rumah tradisional dengan arsitektur yang usianya 100 tahun lebih.

Batu granit
Sedikitnya ada delapan pulau kecil tak berpenghuni yang masuk Desa Tanjung Binga, Kecamatan Sijuk, yang terkenal dengan keindahan alam, pantai, dan bentuk alamiah batu granit yang mempesona. Pulau itu adalah Pulau Burung seluas 12 hektar dengan kebun kelapa dan bukit kecil di tengah pulau. Dinamakan Pulau Burung karena di satu sudut pantai terdapat batu granit setinggi 20 meter yang menyerupai burung.

Di Pulau Lengkuas terdapat mercu suar yang dibangun pada masa Belanda. Perairan di sekitar pulau ini banyak terdapat karang laut yang indah sehingga dijadikan objek menyelam oleh wisatawan. Pulau lainnya adalah Pulau Babi, Pegadaran, Lutung, Kera, Jukung, dan Jenang.

Di Belitung, wisatawan petualang bisa menikmati ombak laut sambil memancing pada malam hari dengan perahu bagan nelayan di Selat Gaspar yang memisahkan Pulau Bangka dengan Belitung. Caranya, bisa ikut nelayan bagan atau menyewa bagan berikut awaknya. Memancing di Selat Gaspar adalah obyek wisata eksklusif yang ditawarkan Belitung. Saat ini penduduk Belitung dan orang Jakarta pada akhir pekan memancing di laut dengan kapal sendiri atau menyewa perahu.

Di Tanjung Pandan terdapat Museum Geologi peninggalan kejayaan PT Timah yang pengelolaannya diserahkan kepada Pemkab Belitung. Museum yang menyimpan berbagai koleksi bersejarah dan budaya Belitung ini dilengkapi kebun binatang. Di sampingnya ada kolam renang Dayang Seri Pinai sebagai sarana olahraga. Pantai di Belitung yang terkenal adalah Tanjungpendam di Tanjung Pandan. Di pantai ini, setiap Juli dan Agustus dilaksanakan upacara ritual, Buang Jong.

Kabupaten Belitung merupakan wilayah kepulauan terdiri dari 189 pulau besar dan kecil, antara lain Pulau Belitung, Seliu, Mendanau, Nadu, dan Batu Dinding. Puncak tertinggi di Belitung, Gunung Tajam, 500 meter di atas permukaan laut (dpl).

Sedangkan fauna yang terkenal adalah, pelilean (Tarsius bancanus), lutung (Trachyphitecus), kelelawar putih (Pipistrellus vordermanni), burung ruik (Anthracoceros malayanus), seriwang asia (Tersiphpone paradisi), bangau tongtong (Leptoptilos javanicus), burung tutut (Megalaima rafflesii billitonis), nyatoh (Palaquaium rosratum), serta berbagai jenis kantong semar (Nepenthes SPP).

Terdapat kawasan pantai yang banyak ditumbuhi mangrove, yaitu di Selindang–Kelapa Kampit. Ada pula ekosistem kerangas yang langka, hanya terdapat di sedikit lokasi, satu di antaranya di Belitung. Lantai hutan yang putih pucat dan suhu panas dengan lebih dari satu jenis tumbuhan pemangsa serangga (karnivora), seperti kantong semar yang oleh masyarakat Belitung disebut ketakong atau kemidokan.

Tarian rakyat
Dalam pembukaan Gebyar Wisata Belitung di Gedung Pertemuan Tanjung Pandan, beberapa waktu lalu, ditampilkan tiga tarian yang dikenal luas oleh masyarakat Belitung. Ketiganya adalah, tari Tebas Berebun dari Pangkal Lalang. Tarian yang lincah dan heroik ini ditarikan oleh enam penari laki–laki berusia belasan tahun yang di pinggangnya terselip sebilah golok.

Zapin Kreasi dibawakan enam penari wanita yang elok dari Sanggar Karya Seni Tanjung Pandan. Tari Lesung Panjang ditarikan empat pasang remaja yang lincah dan dinamis. Tiga tarian yang ditampilkan ini sepintas menggambarkan kreativitas seni masyarakat Belitung yang tinggi.

Jadi, persiapkan diri Anda untuk menikmati keindahan Bangka Belitung di liburan tahun ini, semoga bermanfaat.

(sumber : dari berbagai sumber)

Ani Nurdwiyanti adalah kontributor swaberita dan dapat dihubungi di ani.nurdwiyanti@swaberita.com



25 Juli 2008 14:38 - Ragam

Tempat Wisata Pantai Batu Berdaun dan Tenggiri Bangka

Sebelum anda mengetahui lokasi wisata di Pulau Bangka, ketahuilah sejarah terbentuknya kepulauan tersebut.

Tourism (id.wikipedia.org/rmb/MTA/AMO) —

Kepulauan Bangka Belitung adalah sebuah provinsi di Indonesia, yang terdiri dari Pulau Bangka dan Belitung serta beberapa pulau kecil yang terletak di bagian timur Sumatera, dekat dengan Provinsi Sumatera Selatan. Ibu kota provinsi ini ialah Pangkal Pinang. Provinsi ini disahkan pada tanggal 9 Februari 2002. Bangka (MIC/AMO)

Pulau Bangka sangat terkenal dengan keindahan pantainya. pada umumnya pantai di Bangka berpasir putih dan halus namun ada juga yang berwarna kuning keemasan seperti bulir padi. pantainya landai dengan ombak lumayan besar dan dikelilingi oleh batu vulkanik yang unik dan indah.

Bagi anda penggemar traveling, tak ada salahnya berkunjung ke Pantai Batu Berdaun, Kepulauan Bangka. Pantai yang cukup unik ini, memiliki kekhasan dengan adanya pepohonan yang tumbuh di atas bebatuan. Selain itu, letaknya bersebelahan dengan Pantai Parai Tenggiri.

Lokasi tepatnya Pantai Parai Tenggiri berada di teluk kecil berapit batu karang kawasan Matras. Oleh karenanya anda dan keluarga tak perlu khawatir ketika berada di wilayah wisata ini, berbagai fasilitas wisata telah tersedia di dalamnya, antara lain hotel berbintang 4, Hotel Parai Indah, yang dilengkapi dengan Kolam Renang, Cottages, Diskotik, Restaurant dan fasilitas lainnya.

Panorama seperti ini, tak hanya menampilkan keindahan alamnya saja, melainkan kenyamanan bermalam pula yang selalu disajikan bagi anda disaat berlibur ke Pulau Bangka.

Galeri Foto
Pariwisata Slideshow
Pemilik: Administrator
Ukuran: 13 Gambar
Dibuat: 08-05-2008

No comments: